Jaga Selamat, Muhammadiyah Putuskan Gelar Tanwir Daring Juli 2020
Menjaga keselamatan di tengah pandemi adalah bagian ajaran Islam. Karena itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah akhirnya memutuskan untuk menggelar Tanwir Muhammadiyah secara daring (online) pada 19 Juli 2020. Hal itu diputuskan PP Muhammadiyah dalam Rapat Pimpinan Muhammadiyah Tingkat Pusat, Minggu 5 Juli 2020.
Tanwir merupakan musyawarah tertinggi kedua setelah Muktamar ini diselenggarakan karena ingin memutuskan hal-hal terkait organisasi yang perlu ditetapkan pada forum Tanwir. Termasuk wacana penundaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah pada tahun 2021 atau 2022.
Pada awal pembukaan Rapat Pimpinan Muhammadiyah Tingkat Pusat ini Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan berbagai perkembangan yang diperoleh Muhammadiyah, dari Penambahan Jumlah Universitas Muhammadiyah.
Pada kesematan itu, terkhusus Haedar mengapresiasi PWM Sulawesi Selatan yang sudah memiliki 7 Universitas. Kemudian Rumah Sakit Muhammadiyah yang dari 146 sekitar 47 Rumah sakit sdh mendapatkan akreditasi Bintang 5 Paripurna.
Lebih lanjut Haedar menyebutkan RS PKU Surakarta yang telah memperoleh Akreditasi Internasional.
Serta keterlibatan aktif Muhammadiyah dalam penanganan Covid-19 yang dinilai banyak kalangan sebagai Ormas yang paling terdepan dalam Penanganan Covid-19.
Yang terkini, kata Haedar tentang sikap PP Muhammadiyah terhadap RUU HIP, yang paling di depan Menolak RUU tersebut.
“Bagi Muhammadiyah Persatuan Bangsa yang Utama, Penolakan RUU HIP ini bukan karena kepentingan Golongan tapi karena Kepentingan Bangsa,” ujarnya, seperti dilansir muhammadiyah.or.id.
Advertisement