Jaga Nyawamu, Pesan Islam dalam Khazanah Pesantren (2)
Dr KH Jamal Ma'mur Asmani dari Pati mengajak kita merenung, sekaligus berefleksi akan kondisi masyarakat kita sekarang. Berikut pesan-pesan aktual dalam judul "Jaga Nyawamu Teman". Berikut lanjutannya:
Penjelasan dalam kitab-kitab fiqh menguatkan keterangan (sebelumnya) di atas. Dalam kitab Fathul Muin Bab shalat jamaah dijelaskan:
ومن رأي حيوانا محترما يقصده ظالم أو يغرق يلزمه تخليصه وتأخير الصلاة وابطالها إن كان فيها
Orang yang melihat hewan yang dimuliakan (dalam Hasyiyah Ianatut Thalibin dijelaskan maksud hewan muhtarom adalah manusia Dan hewan yang Haram dibunuh) yang akan dianiaya orang jahat, atau tenggelam, maka ia wajib menyelamatkannya Dan mengakhirkan shalatnya, Dan bahkan membatalkan shalatnya jika ia sedang melakukan shalat (Syarah Fathul Muin, h. 56).
Ikuti Petunjuk Ulama Dan Dokter
Di tengah wabah Corona ini, maka Kita umat Islam Dan bangsa Indonesia harus mengikuti petunjuk ulama Dan dokter.
Kita wajib mengikuti ulama yang mendorong Kita melalukan upaya batin dengan banyak meningkatkan ketaqwaan Dan keimanan Kita kepada Allah Dan memohon kepada Allah supaya diselamatkan dari virus Corona ini Dan virus ini segera hilang dari muka bumi.
Hanya Allah Sang Maha Kuasa Dan Maha Menolong. Membaca wirid, shalawat, Dan lain-lain yang diijazahkan Ulama menjadikan jiwa tenang Dan damai dalam naungan ridla Dan petunjuk Allah. Termasuk dalam Hal ini adalah makan bawang merah 3 biji sebagaimana ijazah Habib Luthfi.
Kita juga wajib melaksanakan petunjuk dokter supaya terhindar dari virus ini (bagi yang sehat) Dan supaya bisa sembuh (bagi yang sedang sakit).
Disiplin dalam menjaga Pola hidup sehat, dengan rajin olah raga, cuci tangan menggunakan sabun, tidak datang di tempat keramaian, menghindari kontak dengan pasien Corona, Dan pola makan sehat bergizi, menjadi sangat penting.
Mematuhi perintah dokter dengan diisolasi bagi pasien, melaksanakan terapi intensif, Dan punya semangat Dan optimisme tinggi dalam menjalani Masa terapi menjadi keharusan supaya cepet sembuh.
Hal ini sudah diisyaratkan Imam Syafii:
العلم علمان : علم الفقه للاديان وعلم الطب للابدان
Ilmu ada dua macam. Ilmu fiqh untuk urusan agama dan ilmu kedokteran untuk urusan kesehatan badan.
Maka, semua Hal harus diserahkan kepada ahlinya. Jika ada orang yang mampu menguasai kedua ilmu ini, seperti Ibnu Sina, Maka ucapannya diikuti dalam agama Dan medis. Namun, jika keahlian seseorang hanya satu bidang, Maka dengarkan Dan patuhi ucapannya dalam bidang keahliannya.
Ingat sabda Nabi:
اذا وسد الأمر إلي غير أهله فانتظر الساعة
Jika sesuatu diserahkan tidak pada ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya (HR. Imam Bukhari).
Optimis
Semua Hal terjadi dengan takdir qadla' Allah. Maka Kita harus optimis Dan yakin dengan usaha lahir Dan batin sesuai petunjuk ahlinya, bahwa virus Corona ini Akan segera berakhir dengan usaha serius-sungguh-sungguh.
Kejadian di negara lain seperti China, Italia, Dan Korea Selatan menjadi pelajaran berharga bagi Kita bangsa Indonesia bahwa usaha sungguh-sungguh Dan bersatu padu menjadi kunci menghadapi virus Corona ini.
Sebagaimana firman Allah QS. Ar-Ra'd 11:
إن الله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم
Sesungguhnya Allah tidak merubah nasib kaum sebelum mereka mengubah diri mereka sendiri
Maka, Kita harus optimis dengan usaha sungguh-sungguh, pertolongan Allah akan segera datang. Hindari kesombongan Dan teruslah memohon ampunan, pertolongan, Dan kasih Sayang Allah setiap saat, khususnya setelah shalat Lima waktu. Insya Allah Kita selamat, Amiin Yaa Rabbal Alamiin.
Setiap penyakit ada obatnya.
والله اعلم بالصواب
Selasa, 22 Rajab 1441 - 17 Maret 2020
Advertisement