Jaga Ketat Atlet, Polda Jatim Kirim 100 Pasukan ke Papua
Polda Jawa Timur (Jatim), telah menerjunkan 100 orang pasukan terlatih ke Papua. Mereka dikirim untuk menjaga dan mengawal para atlet asal Jatim yang berlaga pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, 2-15 Oktober 2021.
"Sudah kami berangkatkan 50 pasukan, lalu kami kirim lagi 50. Total 100 personel," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko, Rabu, 29 September 2021.
Gatot mengatakan, 100 orang pasukan tersebut akan mengawal pergerakan para atlet selama di Papua. Mulai dari penginapan, venue pertandingan, hingga kemana pun atlet pergi.
"Kemanapun para atlet akan bergerak, kami berikan pengamanan ketat," jelasnya.
Lebih lanjut, kata Gatot, para personel yang diterjunkan ke Papua tersebut merupakan pasukan terlatih. Mereka berasal dari Satuan Brimob Polda Jatim.
Selain itu, ratusan pasukan tersebut juga dikomandoi langsung oleh Dansatbrimob Polda Jatim. Dengan demikian, menurut Gatot, keamanan para atlet dari Jatim bisa terjaga dengan baik.
"Mereka pasukan terlatih dari Satuan Brimob. Dikomando langsung sama Dansatbrimob Polda Jatim Kombespol Amostian," ucapnya.
Perlu diketahui, dalam PON XX di Papua, Jatim mengirimkan sebanyak 543 atlet dari berbagai cabang olahraga. Selain itu, ada 161 pelatih beserta tim mekanik yang berjumlah 78 orang.
Diberitakan sebelumnya, Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan deteksi dan pemetaan potensi kerawanan untuk memastikan keamanan pada penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.
"Ada empat wilayah yang melaksanakan pertandingan, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Merauke," kata Kepala BIN Budi Gunawan di Gedung DPR-MPR RI, Jakarta, Selasa 29 September 2021.
Hal tersebut disampaikannya usai mengikuti Rapat Gabungan terkait Persiapan Pelaksanaan PON XX di Papua, yang berlangsung di Ruang Rapat KK IO, Gedung Nusantara 2, Kompleks Parlemen, Jakarta.
Budi menjelaskan, dari deteksi dan pemetaan ada beberapa potensi kerawanan, tetapi sudah dilakukan operasi gabungan untuk mencegah dan memotong potensi-potensi itu agar tidak menjadi gangguan nyata.
Secara umum, kata dia, BIN, kemudian TNI dan Polri telah melaksanakan operasi gabungan, baik operasi intelijen, operasi pemulihan keamanan, dan menjaga stabilitas keamanan.
"Sampai dengan saat ini dan prediksi ke depan keamanan masih bisa kita jaga," ungkapnya.
Advertisement