Jaga Ketahanan Pangan, Khofifah Mitigasi Ancaman El Nino
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meminta jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) terkait pertanian, untuk mulai melakukan mitigasi terkait ancaman kekeringan ekstrem dampak adanya fenomena El Nino. Diprediksi terjadi Agustus 2023 ini.
Menurut gubernur, mitigasi penting untuk mempertahankan produksi pertanian, khususnya beras yang menjadi makanan pokok masyarakat. Apalagi, produksi beras tidak hanya untuk Jatim sendiri tapi juga untuk dikirim ke beberapa wilayah di Indonesia Timur.
"Kekeringan yang sudah terjadi di daerah jangan sampai berdampak pada produksi kami terutama padi," kata Khofifah.
Ia mengatakan, saat ini ada tiga lumbung padi Jatim seperti di Lamongan, Ngawi dan Bojonegoro. Untuk itu, ia meminta kepada Dinas Pertanian, Dinas PU SDA, dan Dinas ESDM bisa melakukan pemetaan titik-titik untuk kebutuhan irigasi.
"Jika aliran sungai tidak memungkinkan bisa dilakukan, maka pola seperti di Kabupaten Ngawi menyiapkan sumur bor di sawah dan berdampak pada ketahanan produksi dan masa panen," ujar mantan Mensos RI itu.
Khofifah cukup optimis dengan pengalaman yang ada untuk mengatasi permasalahan, kekeringan ekstrem tidak akan berdampak parah bagi sektor pertanian.
Hal itu ia ceritakan dengan kesuksesan Jatim tampil produsen beras tertinggi di Indonesia sejak 2020-2022 di tengah pandemi virus Corona atau COVID-19.
"Maka ini menjadi pembelajaran yang baik bagi kita semua. Agar kemudian kita bisa belajar dari best practice tahun-tahun itu," pungkasnya.