Polisi Ikut Pelototi Money Politic dan Black Campaign
Jelang Pemilihan Kepala Daerah Jatim tahun ini, pihak pengamanan pun semakin diperketat, mulai dari antisipasi konflik di beberapa daerah rawan, juga pengerahan 1.115 personel untuk mengamankan pesta demokrasi.
Selain hal itu, pihak kepolisian Polda Jatim juga akan menyoroti beberapa ancaman dalam pilkada kali ini, yakni soal terjadinya money politic atau politik uang hingga black campaign atau kampanye hitam yang biasanya rawan terjadi saat masa tenang kampanye Pilkada.
"Anggota semuanya berada di lapangan. Kita tidak boleh membiarkan adanya money politic. Kita akan melakukan tindakan," ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin usai Apel Pemberangkatan Personel, Senin 25 Juni 2018.
Sedangkan untuk black campaign, yang bersliweran di media sosial atau di pesan-pesan yang menyebar, Machfud mengatakan pihaknya juga melakukan patroli di udara. Nantinya akan ada penindakan untuk pelaku yang menyebarkan pesan ajakan mencoblos salah satu calon.
"Kita akan melakukan patroli udara di medsos-medsos, yang nggak benar akan kita lakukan penindakan," katanya.
Sementara di masa tenang ini, Machfud mengatakan ada beberapa waktu yang rawan. Mulai dari masa-masa tenang dan hari pemungutan suara, hingga pasca penetapan perolehan suara.
Kendati demikian, situasi yang terjadi cukup tenang-tenang saja. Namun tidak menutup kemungkinan akan ada konflik. Terlebih untuk pihak yang kalah biasanya sering menyalahkan semua pihak.
"Kayaknya tenang-tenang aja waktu kampanye, ini yang perlu diantisipasi adalah pasca penetapan perolehan suara, itu yang harus kita amankan. Karena orang merasa dirinya masing-masing menang, begitu ditetapkan kalah maka banyak yang nyalahin semua pihak," ujarnya. (hrs)