Jaga Jarak di Kafe Pakai "Baling-baling Bambu" ala Doraemon
Jerman secara bertahap mulai memasuki fase satu pelonggaran lockdown setelah laporan penyebaran virus corona mulai melambat.
Masyarakat Jerman kini wajib mengenakan masker jika berada di pertokoan dan angkutan umum.
Interaksi sosial di restoran dan bar sudah diizinkan kembali, tetapi dibatasi dan setiap pelanggan harus berjarak sejauh enam kaki.
Untuk “memaksa” pengunjung kafe mengatur jarak, cafe Rothe mengharuskan tamunya mengenakan topi “baling-baling bambu’ ala Doraemon.
Pemilik kafe, Jaqueline Rothe di Schwerin, mengatakan lebih memilih penggunaan aksesoris yang harus dikenakan di kepala pengunjung ketimbang menggunakan tanda di lantai untuk membuah orang mematuhi aturan jaga jarak.
"Ketika memasuki kafe, pengunjung akan dibagikan topi dengan ‘baling-baling’ warna-warni yang merupakan pelampung renang. Aksesoris itu harus dikenakan selama pengunjung menikmati suasana yang baru dibuka ini," terang Jaqueline Rothe.
Caranya itu mendapat respons positif dari para pengunjung yang hendak menyeruput kopi sambil menikmati hangat sinar matahari kota.
Menurut Jaqueline Rothe, cara yang dianggap lucu oleh banyak orang ini efektif untuk membuat pengunjung tidak berdekatan selama berada di dalam kafe.
“Itu adalah metode yang sempurna dan tentu saja lucu, para pengunjung benar-benar menyukainya. Tetapi apa yang ditunjukkan sebenarnya sangat sulit untuk menjaga jarak 1,5 meter antar pengunjung,” terangnya.
Selain menerapkan aturan jaga jarak, kafe Rothe juga memangkas kapasitas pengunjung dari semula 36 meja menjadi hanya 20 meja. Hal itu dilakukan sesuai dengan aturan protokol yang dilakukan pemerintah Jerman saat melonggarkan aturan lockdown.