Jaga Alam dan Lingkungan, Masyarakat Diimbau Teladani Rasulullah
Rasulullah Muhammad SAW memiliki misi utama yang diwujudkan dengan perilaku umat Islam terhadap tiga aspek. Yakni terhadap Sang Pencipta, terhadap sesama manusia, terhadap alam dan lingkungannya.
Rasulullah SAW memandang alam dan lingkungan merupakan kesatuan utuh yang patut dijaga dan lestarikan.
Perilaku Rasulullah SAW dalam menyelamatkan kelangsungan hidup manusia patut dijadikan teladan. mengajak masyarakat untuk perduli, dan mencontoh prinsip Rasulullah SAW dalam melestarikan lingkungan dengan tidak melakukan perusakan di muka bumi.
Hal itu diungkapkan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal 1442 H. Ketua Pusat Pengajian Islam (PPI) Universitas Nasional (Unas) Dr Fachruddin Mangunjaya mengatakan, selama perjalanan dakwahnya, Rasulullah SAW telah meletakkan prinsip-prinsip dasar untuk menjaga keseimbangan alam.
Mulai dari pengaturan tata ruang hidup yang dikenal dengan hima atau kawasan konservasi habitat bagi satwa dan tumbuh-tumbuhan, anjuran untuk menanam pohon, dan mencontohkan kepada sahabatnya untuk melindungi makhluk hidup.
“Rasulullah SAW juga mengajarkan jenis-jenis hewan apa saja yang dapat dikonsumsi atau dipelihara manusia. Kemudian itu menjadi kajian para fuqaha mengenai etika manusia dalam memperlakukan hewan dan makhluk hidup lainnya,” ujar penulis buku Mempertahankan Keseimbangan, belum lama ini.
Dosen Sekolah Pascasarjana Unas itu melanjutkan, risalah ini menjadi sangat relevan bagi Indonesia, sebuah negara yang mencakup 1,3% dari luas daratan dunia. Namun, memiliki kekayaan keanekaragaman hayati terbesar di dunia.
Ia juga menyatakan bahwa kehadiran satwa atau hidupan liar di muka bumi sangatlah penting.
“Kehadiran mereka dapat membantu bahkan melakukan hal yang tidak dapat dilakukan oleh teknologi manusia. Misalnya, seperti penyerbukan dan penyebaran biji-bijian di hutan,” tambah Fachruddin.
Sementara itu, Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan drh Indra Exploitasia, M.Si. menyampaikan, kekayaan alam seperti satwa dan tumbuhan merupakan asset yang berharga bagi negara. Oleh sebab itu, mereka perlu dilindungi karena sangat menentukan kehidupan manusia saat ini dan di masa yang akan datang.
“Di tengah situasi pandemi saat ini, kita belajar bahwa penyakit dapat menjadi penyebab kehancuran dari spesies manusia. Maka pendekatan dengan agama ini dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan kesehatan dan ruang hidup baik bagi manusia, maupun ruang hidup bagi makhluk hidup lain, seperti satwa dan tumbuh-tumbuhan,” jelasnya.
Senada dengan hal tersebut, Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (PLHSDA) MUI, Dr Hayu S Prabowo mengatakan, pendekatan agama khususnya Islam kini menjadi pendakatan yang makin banyak digali dan dikembangkan, karena pendekatan ilmiah saja tidak mendorong manusia dan banyak negara untuk menjaga kelestarian alam.
“Pendekatan agama justru sangat dibutuhkan dalam kehidupan modern saat ini, seperti ajaran Islam yang menekankan tentang keseimbangan dan keberlanjutan sangat sejalan dengan inisiatif Sustainable Development Goals, di mana tujuan ekonomi, sosial dan lingkungan harus sejalan beriringan dan memberikan manfaat pada semua makhluk hidup,” tutur Hayu.
Upaya diseminasi dan sosialisasi fatwa ini, lanjutnya, perlu terus digalakkan oleh semua pihak agar menimbulkan kesadaran bahwa merusak alam sesungguhnya bertentangan dengan nilai agama. Pada akhirnya, hal ini akan membawa petaka bagi umat manusia sendiri dikemudian hari.
Di sisi lain, perwakilan dari Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia, Ahmad Husein mengatakan, manusia sebagai makhluk yang memiliki akal perlu menyayangi makhluk lainya di muka bumi. Menurutnya, sebaik baiknya manusia adalah seseorang yang bermanfaat bagi makluk hidup lainnya.
“Banyak ajaran Rasulullah SAW yang bisa dijadikan suri tauladan bagi kita. Misalnya dalam upaya konservasi, Rasulullah SAW juga melarang tegas berbagai tindakan yang dapat merusak dan menjatuhkan alam. Upaya pelestarian alam yang ada dari jaman Rasulullah SAW dapat dijadikan ajaran bagi kita semua bahwa betapa pentingnya melindungi alam dan makluk hidup lainnya di bumi ini,” kata Ahmad.
Advertisement