Jadi Tuan Rumah Piala Presiden 2018, Bonek Ingatkan Dispora Surabaya
"GBT belum layak untuk menggelar acara besar. Yakni untuk akses dan parkir yang belum memadai. Seharusnya melihat hal ini, semua stakeholder Pemkot Surabaya ikut campur menangani permasalahan ini, agar tak hanya Dispora Surabaya saja yang disalahkan,"
Kabar mengenai Surabaya bakal menjadi salah satu tuan rumah turnamen Piala Presiden 2018, masih menunggu putusan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB). Karena hingga saat ini Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya, mengaku belum ada kabar terkait even tahunan ini.
"Saya tidak tau soal turnamen Piala Presiden 2018. Karena hingga saat ini belum ada surat pemberitahuan yang masuk," ujar Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dispora Surabaya, Edi Santoso saat dihubungi ngopibareng.id, Kamis 21 Desember 2017.
Namun, jika hal itu benar terjadi Surabaya tuan rumah Piala Presiden 2018, Edi mengaku Dispora tak ambil bagian soal ini. Dia menilai turnamen ini tak ada kaitannya sama sekali dengan pihaknya.
"Tapi jika itu benar dilaksanakan di Surabaya, Dispora ndak ikut. Soalnya bukan ranah kami. Turnamen itu tentu ranah PSSI dan Polisi," sambungnya.
Menanggapi hal itu, suporter Persebaya, Bonek Mania mengatakan Dispora harus mensukseskan turnamen Piala Presiden 2018 yang bakal digelar di Surabaya. Menurutnya ini sangat penting bagi Kota Pahlawan dan tim kebanggaannya Bajol Ijo untuk memanaskan mesin sebelum mengarungi kompetisi Liga 1. Sekaligus sebagai pembuktian bahwa Surabaya pantas menggelar pertandingan besar.
"Jadi saya minta Dispora dapat mensukseskan Piala Presiden 2018 jaka Surabaya terpilih jadi salah satu tuan rumahnya," kata pentolan Bonek Mania, Po Dadang Kosasih.
Selain itu, Dadang menegaskan tak mau mengulang kejadian seperti pertandingan Celebration Game pada 9 Desember lalu yang dalam acara itu, Dispora tak berhasil mensukseskannya. Karena minimnya akses dan tempat parkir.
"Jangan tiba-tiba izin dicabut. Tugas Dispora itu hanya menyewakan stadion, untuk parkir dan segala macam itu kan bukan wewenang Dispora, jadi biar tak terulang seperti kejadian Celebration Game, berikan parkir ke Dishub Kota Surabaya," sambungnya.
Tak hanya Dadang yang menyuarakan hal tersebut. Bonek asal Banjar Sugihan, Yasyaudin Arif juga menyampaikan, Piala Presiden harus sukses di Surabaya.
Namun, dirinya menilai untuk saat ini Surabaya masih belum siap dalam menggelar turnamen dan pertandingan besar. Karena akses menuju stadion terbesar di Kota Pahlawan, Gelora Bung Tomo sangatlah terbatas.
"GBT belum layak untuk menggelar acara besar. Yakni untuk akses dan parkir yang belum memadai. Seharusnya melihat hal ini, semua stakeholder Pemkot Surabaya ikut campur menangani permasalahan ini, agar tak hanya Dispora Surabaya saja yang disalahkan," ucap pria yang akrab disapa Didin.
Seperti diketahui, rencana akan digelarnya turnamen pramusim Piala Presiden 2018 bakal berlangsung pada pertengahan Januari. Dalam turnamen ini diprediksi diikuti 20 tim, terdiri dari 18 tim Liga 1 dan dua tim lagi dari Liga 2. Babak penyisihan grup bakal digelar di lima kota, yaitu Bandung, Surabaya, Malang, Bali, dan Makassar. (hrs)
Advertisement