Jadi Tuan Rumah FOKI, Unusa Tingkatkan Peran Kedokteran Islam
Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) terpilih menjadi tuan rumah Forum Kedokteran Islam Indonesia (FOKI).
Pertemuan yang mengusung tema Empowering Community for Health Status Improvement ini diselenggarakan, Jumat, 12 Juli 2019. Pertemuan ini membicarakan peran fakultas kedokteran Islam di Indonesia terkait dengan upaya pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan status kesehatan.
Dekan Fakultas Kedokteran Unusa, Handayani mengatakan, pertemuan kali ini diikuti 30 delegasi dari Fakultas Kedokteran baik universitas negeri maupun swasta di Indonesia yang tergabung dalam Surabaya International Health Conference (SIHC). Selain itu juga hadir Wakil Ketua Federation of Islamic Medical Association (FIMA) Prof Abdul Rashid bin Abdul Rahman.
"Pertemuan ini sebagai momentum seluruh anggota FOKI untuk saling bertukar pikiran terkait upaya mensinergikan energi tiga pilar antara rumah sakit, perguruan tinggi, dan masyarakat,” kata Handayani, Jumat, 12 Juli 2019 di Surabaya.
Handayani menambahkan, tiap fakultas kedokteran yang berbasis Islam sudah memiliki konsep untuk menyinergikan antara rumah sakit, perguruan tinggi, dan masyarakat.
"Unusa dalam mengupayakan tiga pilar itu menjadikan PosKesTren (Pos Kesehatan Pondok Pesantren) sebagai ujung tombak dalam memberikan layanan kesehatan di lingkungan pondok pasantren," katanya.
Lanjut Handayani, ilmu kedokteran Islam yang dipadukan dengan kedokteran modern seperti pemanfaatan bekam dan ruqyah yang dalam Islam itu cukup dikenal.
"Jika sinergi energi tiga pilar berjalan baik, tenaga kesehatan akan siap memasuki era revolusi industri 4.0 dengan berbagai perubahan dan disruption menjadi tantangan sekaligus peluang yang harus dihadapi perguruan tinggi," katanya.
Sementara itu, Ketua Surabaya Internasional Health Conference (SIHC), Wiwiek Afridah mengatakan, kegiatan ini adalah agenda dua tahunan pertemuan ilmiah di bidang kesehatan. Selain itu juga diagendakan pertemuan antara Unusa dengan University of Northern Pilipina (UNP).
"Kebetulan tahun ini juga peringatan Dies Natalis Unusa ke-6, sehingga semua dijadikan satu. Dan juga nanti diagendakan pertemuan dengan UNP membahas implementasi kerjasama di bidang penelitian dan pertukaran mahasiswa dan dosen, khusus di bidang keperawatan dan kebidanan,” kata Wiwiek, di Hotel Novotel Samator Surabaya.
Selain itu digelar pula workshop leadership yang diselenggarakan secara online dengan topik Leadership Course on Tobacco Advocacy. “Beberapa pembicara dalam acara ini antara lain datang dari Turki, Malaysia dan Thailand,” katanya.
Kata Wiwiek, di sejumlah pondok pasantren di Turki memiliki budaya yang hampir sama seperti di Indonesia tentang rokok. "Pembicara akan berbagi pengalaman terkait dengan upaya gerakan pencegahan anti tembakau atau anti rokok," katanya. (pts)
Advertisement