Jadi Teladan Umat Kristiani, Soal Muhammadiyah Undur Muktamar
Keputusan Muhammadiyah mengundurkan jadwal Muktamarnya yang ke-48 di Surakarta untuk mencegah mafsadat pandemi tidak hanya dipuji oleh para intelektual, tetapi juga dianggap sebagai teladan oleh saudara Kristiani.
“Kami mensyukuri sekali ketika Muhammadiyah menunda Muktamar. Itu kami jadikan contoh bagi agenda muktamar-muktamar di gereja,” ungkap Sekretaris Eksekutif Bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pdt. Jimmy Sormin, dikutip Senin 21 Desember 2020.
Dalam forum Seminar Nasional Peran Strategis Ormas Keagamaan dalam Penanggulangan Covid-19 itu, Pdt. Jimmy Sormin mengaku gereja-gereja di Indonesia masih belum menemukan suara yang bulat terkait agenda serupa.
“Kuncinya adalah tokoh, imam-imamnya harus diarahkan pada cara yang demikian agar gayung bersambut dengan pemerintahan. Para sinode diminta memberikan arahan,” jelas Jimmy.
Muktamar Muhammadiyah ke-48 sendiri diundur dua kali. Semula Muktamar dijadwalkan pada 1-5 Juli 2020, namun adanya pandemi membuat Muhammadiyah memutuskan pada 24-27 Desember.
Namun , melihat pandemi yang semakin parah maka Muhammadiyah kembali mengundurkan jadwal Muktamar pada tahun 2022 atau tahun 2021 jika pandemi mampu diatasi.
Pertimbangan ini diambil mendengar masukan dari Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) dan pakar epidemologi .
Atas keputusan itu, Muhammadiyah dipuji oleh banyak kalangan sebagai teladan bagi seluruh gerakan keagamaan di dunia, terutama kaum Kristiani, demikian diungkapkan oleh akademisi dari Arizona State University Amerika Serikat Mark Woodward pada Maret 2020.