Jadi Komisaris PT KAI, Said Aqil Akan Menyedekahkan Gajinya
Kementerian BUMN mengangkat Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj sebagai Komisaris Utama merangkap sebagai Komisaris Independen KAI. Bersama sama dengan Riza Primadi sebagai Komisaris Independen KAI, Rochadi sebagai Komisaris Independen KAI, Diah Natalisa sebagai Komisaris KAI, dan Chairul Anwar sebagai Komisaris KAI.
Kiai Said berkomitmen bahwa gaji sebagai Komisaris PT KAI akan digunakan untuk sedekah. Tentu saja, Kiai Said selama ini juga getol mengkampanyekan filantropi, di antaranya melalui NUCare-Lazisnu
KH Said Aqil melalui Sekretaris dan juru bicara pribadinya Muchamad Nabil Haroen,
mengatakan bahwa KH. Said Aqil Siroj bukan tipikal orang yang mencari jabatan.
Kata Nabil, Kiai sudah punya kegiatan yang cukup padat, antara lain mengurus pesantren, aktif di NU dan merawat ummat. Kiprah, gagasan dan pemikirannya, tidak diragukan
"Kiai Said manajer handal. Selama puluhan tahun, Kiai Said mengabdi di NU dan pesantren. Beliau telah menjadi Ketua Umum PBNU selama dua periode, yang banyak membawa kemajuan dalam hal tata kelola dan manajerial. Kiai Said juga mengkader banyak sekali professional, intelektual muda, politisi muda, baik di internal Nahdlatul Ulama maupun kaum muslim Indonesia secara luas," kata Nabil kepada ngopibareng.id, Kamis 4 Maret 2021.
Menurut Nabil, Kiai Said sebelumnya juga sudah menjadi komisaris di beberapa perusahaan. Jadi, menjadi komisaris di PT KAI bukan hal yang baru bagi Said. Kiai Said dianggap sangat paham tata kelola perusahaan, sekaligus beliau tipikal manusia pembelajar. Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam hal kapabilitas. Kiai Said juga berkomitmen menggerakkan ekonomi rakyat kecil.
"Kiai Said akan berpihak dan memperjuangkan aspirasi rakyat untuk ekonomi kewargaan, melalui PT KAI," ujarnya.
Nabil yang merangkap sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama, menjelaskan, selama ini, Kiai Said dikenal orang yang gigih dalam menjaga keutuhan NKRI. Kiai Said berada di barisan pertama melawan pihak-pihak yang mengancam keamanan negara. Bahkan, Kiai Said juga sering mengkritik pemerintah, jika terlalu condong kepada kelompok oligarki.
Publik juga masih sangat ingat, Kiai Said sering mengkritik ketimpangan ekonomi dan menyeru agar para pengusaha-pengusaha dan sekaligus juga pemerintah untuk merangkul warga miskin dan pengusaha kecil.
Sebab penunjukan Kiai Said sebagai Komisaris Utama PT KAI, tidak mengubah sikap kritik kepada pemerintah.
"Kiai Said tetap akan kritis, terutama atas hal-hal yang dianggap menyimpang dari kemaslahatan public (mashlahah ‘ammah). Kritik-kritik Kiai Said jelas bertumpu kepada kaidah yang jelas, yakni kaidah-kaidah Islam dalam hal untuk membangun kesejahteraan publik. Sebaliknya, Kiai Said juga akan mendukung pemerintah dalam program-program yang membela rakyat kecil dan publik secara umum. Sesuai kaidah, tasharruful imam ‘ala ar-raiyyah manuthun bil mashlahah, kebijakan para pemimpin seharusnya bertumpu kepada kemaslahatan publik)," ujar Nabil.