Jadi Kolam Dawet, Ribuan Ubur-ubur Penuhi Perairan Probolinggo
Sejak sekitar sepekan lalu, ribuan ubur-ubur (jellyfish)memenuhi perairan laut di kawasan Pelabuhan Tanjung Tembaga dan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP), Kota Probolinggo. Munculnya ribuan hewan lunak itu menjadi daya tarik tersendiri bagi warga yang berkunjung ke kawasan pantai di Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.
Yang jelas, kemunculan ubur-ubur itu merpakan fenomena tahunan yang terjadi di masa pancaroba (pergantian) musim, dari penghujan ke kemarau. Seperti diketahui, sejak awal Mei lalu, hujan sudah mulai jarang turun di Probolinggo yang menandakan permulaan kemarau.
Perairan pantai terutama di Pelabuhan Tanjung Tembaga dan PPP Mayangan berubah menjadi ‘kolam dawet’ raksasa, yang dipenuhi ubur-ubur. “Lumayan buat hiburan saat libur lebaran saat pandemi Covid-19,” kata Bunali, warga Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, Selasa, 18 Mei 2021.
Kemunculan ubur-ubur mengundang warga untuk datang ke tepi pantai. Sebagian bocah bahkan mencoba menangkap hewan tidak bercangkang itu. “Ubur-ubur itu lucu, mirip di film Sponge Bob,” ujar Zakki, pelajar di Kota Probolinggo.
Sisi lain, bagi kalangan pemancing, munculnya ribuan ubur-ubur itu dianggap mengganggu. Soalnya, ikan-ikan jadi ketakutan dengan serbuan ubur-ubur.
Yang jelas, ubur-ubur berwarna-warni, putih, biru dan bintik-bintik kecoklatan dan paling mendominasi warna putih itu memenuhi perairan pantai Probolinggo.
Meski secara umum tidak berbahaya, lendir ubur-ubur jika mengenai kulit akan menimbulkan alergi dan demam bagi sebagian orang. Warga pun diimbau agar tidak berenang di sekitar kerumunan ubur-ubur. “Saya pernah disengat ubur-ubur saat berenang di pantai. Kulit pada tangan saya melepuh sampai harus ditangani dokter spesialis kulit,” ujar HM Yusuf, warga Jalan Serma Abdurrahman, Kota Probolinggo.
Ubur-ubur termasuk kelas Scyphozoa. Tubuhnya berbentuk payung berumbai, dapat membuat gatal pada kulit bila tersentuh. Rongga pada tubuh kelompok ubur-ubur disebut gastrovaskuler.
Lubang besar tempat keluarnya air disebut osculum. Larva ubur-ubur disebut planula. Tercatat ada sekitar 1.800 jenis ubur-ubur. Ubur-ubur merupakan invertebrate (hewan tak bertulang belakang), Jenis ubur-ubur yang paling berbahaya dari kelompok Cubozoa.
Sengatan tentakelnya bisa menimbulkan kematian. Ubur-ubur yang paling mematikan dari kelompok ini adalah ubur-ubur Irukandji, yang ukurannya kecil. Ubur-ubur ini hidup di sekitar pantai Australia.
Advertisement