Jadi Kecamatan Perbatasan, Margomulyo Bojonegoro Waspada PMK
Tim kesehatan hewan di Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro, bergerak melakukan pengawan hewan ternak, yang keluar masuk di daerah itu. Menyusul wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di sejumlah kabupaten di Jawa Timur, tiga pekan terakhir ini.
Kecamatan Margomulyo kebetulan berlokasi di perbatasan antara Kabupaten Bojonegoro dengan Kabupaten Ngawi. Kecamatan di barat daya berjarak sekitar 65 kilometer dari Kota Bojonegoro ini juga rawan atas lalu lintas hewan ternak, baik sapi, kerbau dan juga kambing. Kecamatan Margomulyo kemudian membentuk tim.
Pemantauan kesehatan hewan yang bertugas mengawasi hewan yang keluar masuk di Margomulyo. "Kami meminta pemerintah desa, Babinsa dan Babinkamtibmas dan pemilik ternak untuk mencegah dan memberikan laporan kepada petugas peternakan kecamatan," ujar Camat Margomulyo Diah Enggarini Mukti pada Ngopibareng.id pada Sabtu 14 Mei 2022.
Dikatakan Camat Diah Enggarini, di Margomulyo sendiri belum ada pos kesehatan hewan. Hanya saja hal itu bukan menjadi kendala untuk tidak bergerak melakukan pengawasan hewan ternak. Itu karena di Kantor Kecamatan Margomulyo juga sudah terdapat petugas kesehatan hewan. Nantinya bertugas memberikan laporan ke kantor kecamatan dan juga Dinas Peternakan dam Perikanan Bojonegoro.
"Tentu kita sudah siap untuk pengawasan," imbuhnya.
Soal wabah PMK, Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro memperketat keluar masuk hewan ternak di daerah perbatasan. Menyusul wabah PMK yang terjadi di Kabupaten Lamongan, dalam satu pekan ini.
Tim dari Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro menerjunkan para stafnya di pos kesehatan hewan yang tersebar di tujuh titik. Tim kesehatan, dikoordinir tujuh dokter hewan dan puluhan mantri suntik, yang tersebar di 28 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.
"Ya, kita sebar para staf kami," ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan drh Yayuk, pada Ngopibareng.id, Rabu 11 Mei 2022.
Tapi, lanjutnya, hingga sekarang ini, belum ada laporan masuk akan adanya kasus PMK di Bojonegoro. Meski demikian, pengawasan terus dilakukan.
"Belum ada laporan masuk," tandasnya.
Sedangkan tujuh pos kesehatan hewan menyebar di beberapa tempat. Yaitu di pos Kecamatan Padangan, pos di Kecamatan Kedungadem, pos di Kecamatan Gondang, pos di Kecamatan Trucuk, pos di Kecamatan Gondang, pos di Kecamatan Baureno, dan pos di Kecamatan Margomulyo.
Menurut drh Yayuk, pengetatan ditingkatkan. Seperti pos di Kecamatan Baureno, yang berbatasan dengan Kecamatan Babat, Lamongan. Juga pos di Kecamatan Padangan, yang berbatasan dengan Kecamatan Cepu, Blora, Jawa Tengah. Ada mantri suntik dan didampingi dokter hewan yang intensif memeriksa hewan ternak yang melintas di Bojonegoro.
"Kita tingkatkan," imbuhnya.