Jadi Garda Terdepan, Wonderful Indonesia Bersama Blue Bird
Perjanjian kerjasama Kementerian Pariwisata dan Blue Bird ditandatangani. Selanjutnya logo Wonderful Indonesia akan terpasang di Taksi Blue Bird.
Kerja sama ini dilakukan untuk mendukung Visit Wonderful Indonesia (ViWI) 2018.
"Kerjasama ini tentunya akan meningkatkan Sources of Synergy yang disingkat dengan 3S-3B. Yaitu Size getting Bigger, Scope getting Broader, dan Skill getting Better," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, di Kantor Pusat Blue Bird, Jalan Mampang Selatan, Jakarta Selatan, Senin (26/3).
Menurut Menpar, implementasinya tak bisa sembarangan. Pasalnya semua negara mengarah pariwisata pada standar global.
Dijelaskannya, tiga tahun terakhir Kemenpar sudah promosi habis-habisan. Hasilnya, Wonderful Indonesia dinobatkan sebagai Brand of The Year di 2018 oleh Philip Kotler Center for ASEAN Marketing.
"Dalam marketing, ada 4P. Yaitu Promotion Product, Price, dan yang terakhir adalah Place. Place yang dimaksud yaitu kesan pertama sangat menentukan. Sehingga kesan itu akan mendalam atau moment of truth. termasuk taksi, yang harus memberikan kesan terbaik bagi wisatawan," katanya.
Menurut Menpar, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) juga melakukan benchmark pada taksi di London, Inggris. Yaitu Blackcap. Menurutnya, taksi yang sering kerjasama dengan Kemenpar saat gelaran World Travel Mart itu, adalah service ambassador.
"Driver di sana itu bukan Muslim. Tapi, mereka tahu Masjid di mana makanan halal di mana dan itu sesuatu yang menarik. Tidak hanya itu mereka juga tau destinasi-destinasi mana yang bakal dikunjungi Wisman. Semoga bisa juga terjadi di sini. Jadi belum ke Indonesia kalo belum naik taksi Blue Bird," pungkas Menpar Arief Yahya yang langsung disambut tepuk tangan tamu yang hadir.
Perjanjian kerjasama (MoU) Kemenpar dan Blue Bird, ditandatangani Ketua II Co Branding Kemenpar yang juga Tenaga Ahli Bidang Management Strategis Kementerian Pariwisata Priyantono Rudito. Sedangkan dari Blue Bire Direktur Utama PT Blue Bird Purnomo Prawiro.
Penandatanganan disaksikan oleh Menpar Arief Yahya dan Direktur PT Blue Bird Tbk Andre Djokosoetono.
Juga dihadiri Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Esthy Reko Astuti, Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi Don Kardono, Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar Guntur Sakti. Juga Presiden Direktur Blue Bird Noni Purnomo.
Noni Purnomo menambahkan, akan membranding 20 ribu armada taksi dan 1.000 armada blue bird yang tersebar di 18 kota di Indonesia. Dengan Jaringan distribusi perusahaan yang ekstensif yang mencakup lebih dari 600 titik eksklusif di hotel, mal, pusat perbelanjaan, dan lokasi lainnya.
Blue Bird itu adalah garda terdepan dalam menyambut wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara.
“Nantinya wajah Indonesia akan tercermin pada pertemuan pertama khususnya di pengemudi taksi,” katanya.Integrasi bisnis Blue Bird terdiri dari empat pilar utama. Meliputi layanan taksi reguler Blue Bird dan Pusaka, layanan taksi eksekutif Silver Bird, layanan kendaraan limusin dan sewa mobil di bawah merek Golden Bird, dan layanan sewa bus Big Bird.(*)
Advertisement