Jadi Daerah Termiskin, PMII Demo Wabup dan Sekda Probolinggo
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Probolinggo berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Probolinggo, Jalan Panglima Sudirman, Kota Kraksaan, Kamis siang hingga sore, 15 Juni 2023.
Mereka menilai, Pemkab Probolinggo gagal dalam mengelola anggaran (APBD) sehingga Kabupaten Probolinggo tergolong dalam daerah termiskin keempat di Jawa Timur.
Namun dalam demonstrasi bertajuk “Catatan Hitam Pemerintah Kabupaten Probolinggo” itu pengunjuk rasa tidak ditemui Wakil Bupati (Wabup) HA. Timbul Prihanjoko dan Sekretaris Daerah (Sekda) Ugas Irwanto.
Informasinya, wabup sedang melepas 787 calon jamaah haji (CJH) Kabupaten Probolinggo yang akan berangkat ke Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. Sedangkan Ugas sedang berdinas di luar daerah.
Koordinator aksi demo, Abdul Rozak mempertanyakan, pengelolaan APBD yang nilainya di atas Rp2 triliun. "Dengan APBD sekitar Rp 2,4 triliun, mengapa Kabupaten Probolinggo justru menjadi daerah termiskin nomor empat di Jawa Timur,” katanya.
Wakil Ketua II Pengurus Cabang (PC) PMII Probolinggo itu juga menyoroti APBD dalam tujuh tahun terakhir (2016-2022). Dikatakan serapan APBD justru terbanyak dinikmati birokrasi Pemkab Probolinggo, bukan rakyat.
"Anggarannya lebih banyak dinikmati pelat merah atau pemerintah daripada untuk rakyat. Apalagi baru-baru ini, pemkab berbelanja sejumlah mobil dinas untuk pejabat," katanya.
Hingga sekitar 1,5 jam pengunjuk rasa beraksi, wabup dan sekda tidak juga menemui mereka. “Tolong wabup dan sekda keluar untuk berdialog dengan kami,” ujar Rozaq.
Akhirnya para pengunjuk rasa ditemui Agus Mukson, Staf Ahli Wakil Bupati Probolinggo. Ia didampingi sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di antaranya, Inspektur Tutug Edi Utomo, Kedispendik Fathur Rozi, Kepala PUPR Hengki Cahjo Saputra, Kadis Kominfo Yulius Christian, dan Kepala Satpol PP Achmad Aruman. “Sampaikan semua aspirasinya, nanti akan kami sampaikan kepada pimpinan,” kata Agus.
Rozak yang menjadi koordinator aksi menolak berdialog dan menyampaikan aspirasinya kepada Agus dan kepala-kepala OPD. Mereka hanya mau menyampaikan aspirasinya kepada wabup dan sekda. “Kami hanya mau menyampaikan aspirasi langsung kepada wabup dan sekda,” katanya.
Massa kembali berunjuk rasa hingga sekitar pukul 15.00 WIB. Tetapi karena yang mereka tunggu tidak juga datang, massa akhirnya membubarkan diri.
Sementara itu, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, berterima kasih karena unjuk rasa berjalan tertib. “Terima kasih, demo berjalan tertib, tidak sampai mengganggu warga lainnya,” katanya.
Setelah pengunjuk rasa meninggalkan lokasi, kapolres dan jajarannya melakukan bersih-bersih sampah yang ditinggalkan pengunjuk rasa. Sampah kertas, plastik, dan lain-lain dipunguti satu per satu kemudian dikumpulkan.
Advertisement