Jadi Caleg DPR RI, Haruna Ingin Sepak Bola Jadi Nation Building
Caleg DPR RI dari Partai NasDem dapil Jatim 1 Surabaya - Sidoarjo nomor urut 3, Haruna Soemitro, mengaku salah satu konsentrasinya jika terpilih sebagai anggota DPR RI di periode 2024-2029 adalah skema dasar sepak bola Indonesia.
Bukan hanya terkait dengan target tim nasional, namun lebih detail untuk menjadikan sepakbola sebagai pilihan pertama anak-anak nusantara di bidang olahraga. Ibarat kata, sepakbola akan menjadi fokus nasional yang diatur dalam aturan nasional.
Hal itu disampaikan Haruna, ketika bertemu dengan para awak media di Kafe Kopi Tiam Kapuas Hulu, Surabaya, Kamis 25 Januari 2024 malam.
Bagi Haruna, jika timnas Indonesia ingin mencapai target maksimal dalam kejuaraan, harus dibarengi dengan aturan secara nasional yang harus dipahami oleh seluruh rakyat. Bukan hanya membangun tim ketika pemain beranjak usia 20an. Namun sudah harus ada aturan ketat sejak masih balita, utamanya masalah gizi.
"Kalau saya ditakdirkan oleh Allah menjadi DPR RI, saya ingin negara harus ikut intervensi pembinaan sepak bola, dan ada undang-undang yang mengatur bagaimana sepak bola ini bisa menjadi pembangunan nasional (national building) yang begitu kuat. Ada role model bahwa untuk menjadi pemain nasional itu ada profilnya yakni fisiknya harus baik, skill-nya harus mumpuni dan sebagainya. Ini kan harus diterapkan sejak masa kecil," kata Haruna.
Menurutnya, jika masa kecil pemain timnas gizinya kurang maka jangan diharap bisa mendapatkan kesuksesan instan di masa depan. Untuk itu sepak bola ini harus ada intervensi negara, ketua umum PSSI harus presiden.
Ia yakin, anak-anak balita harus diberikan makan gizi tinggi ketika balita, sebab jika anak-anak balita ini gizinya tinggi, stunting berkurang, generasi ke depan baik, maka pasti sepak bola akan bagus.
Rekam jejak dan pengalaman di dunia sepak bola inilah yang dipakai Haruna sebagai salah satu alat kampanye ke masyarakat. Apalagi masyarakat Jawa Timur, khususnya Surabaya, sangat suka dan cinta dengan sepakbola.
Lebih lanjut Haruna mengatakan, jika Surabaya dan Sidoarjo bisa menerapkan sepak bola sebagai nation building, maka pasti akan banyak sekali atlet sepak bola yang lahir, terutama dari kalangan keluarga menengah ke atas.
Terlepas dari itu, Haruna mengaku terkait dengan pencalegannya ini dirinya memasrahkan kepada rakyat dan Tuhan. Jika memang diizinkan Tuhan, maka akan lolos. Tapi kalau bukan saatnya, bisa gagal lolos ke senayan.
Ia sempat mengingat salah satu caleg di masa lalu, yang bekerja sangat keras bahkan totalitas secara dana, dan mendapatkan 85 ribu suara, namun tetap tidak lolos dan tidak jadi anggota dewan. Sebab memang bukan rezeki atau bukan waktunya.
"Saya mengikuti jalannya langit saja karena jabatan itu amanah dan tidak bisa kita beli. Kalau Allah SWT menakdirkan jadi, insya Allah jadi. Tingkat keterkenalan saya insya Allah orang pasti sudah mengenal dengan nama Haruna, ketika saya ditanya diskusi, provokasi dan eksekusi tentu saya hanya berada di level diskusi dan provokasi. Dan tentu saya tidak akan mengambil level eksekusi itu," katanya.
Untuk pergerakan saat ini, dirinya menggunakan tim kecil yang militan dan solid dan memiliki program kegiatan yang efektif karena saya sudah mempunyai investasi sosial (para penggila bola). Dirinya juga melakukan kegiatan pada timing yang tepat pada masa akhir kampanye agar mudah diingat.
"Untuk progres dari data sampai hari ini tim kita sudah mengantongi 50 ribu suara untuk Sidoarjo dan Surabaya 30 ribu suara (kurang lebih 60 % dari target). Kantong suara saya dapat dari pecinta bola yang sudah familiar dengan sepak terjang saya, para aktivis KAHMI, struktur partai NasDem di Sidoarjo," katanya.
Di pertemuan dengan awak media itu, Haruna didampingi oleh Agus Prastio dan Drs. Ahmad Cholis Hamzah, M.Sc. Agus merupakan Caleg NasDem DPRD Sidoarjo dapil 1 nomor urut 7. Sedangkan Drs. Ahmad Cholis adalah mantan staf ahli bidang ekonomi kedutaan yang kini mengajar sebagai dosen dan aktif menjadi kolumnis di beberapa media nasional. Mereka berdua sama-sama jaringan alumni HMI di wilayah Jawa Timur yang membantu Haruna di kontestasi politik tahun ini.