Jadi Anggota Kehormatan Banser, Ini Pengakuan Gibran Rakabuming
Gibran Rakabuming, Putra Jokowi bersedia menjadi anggota Kehormatan Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Penyematan sebagai anggota elemen khusus Gerakan Pemuda Ansor ini, berlangsung dalam acara penutupan Diklatsar Banser, Minggu malam, 23 Februari 2020, di Jalan Wanda Maramis, Nusukan, Banjarsari, Surakarta.
Hingga dua hari ini, hal itu masih menyisakan respon dari masyarakat, khususnya bagi warganet. Terbukti dengan banyaknya komentar, baik protes maupun sambutan tak sedap.
"Jelas sebuah kebanggaan bagi saya diangkat jadi anggota kehormatan Banser Surakarta. Tapi, status itu menuntut tanggung jawab yang besar dan berat, karena ada kesejarahan jamaah dan jam'iyyah NU sebagai salah satu unsur penting pendiri dan penjaga kelangsungan NKRI," tutur Gibran Rakabuming, dalam status medsosnya, dikutip Ngopibareng.id, Selasa, 25 Februari 2020.
"Saya, seperti juga Banser yang lain harus bisa menjadi sahabat siapa saja yang mencintai Indonesia, dengan menjaga jarak yang sama dengan sispa saja tanpa membeda-bedakan latar belakang jenis kelamin, etnis, agama, kesukuan dan sebagainya," tuturnya.
Bagi Gibran, para anggota Banser dan Nahdliyin telah jauh lebih lama mengamalkan ajaran-ajaran para kiai dan pendiri NU.
"Mari galang terus persaudaraan, menjadi benteng bangsa dan negara dari unsur-unsur radikal yang berpandangan sempit demi kelangsungan peradaban manusia yang adil dan setara," kata Gibran Rakabuming.
"Semoga kita semua menjadi manusia yang bermanfaat, menjalankan perintah Allah untuk menjadi pribadi-pribadi yang menjadi rahmat bagi seluruh alam," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan, dua hari medsos ribut soal foto-foto Gibran Rakabuming menjadi angota Kehormatan Banser.
"Lalu apa salahnya Gibran kalau jadi anggota Banser? Apa karena menjelang Pilkada dan dia mau maju sebagai calon walikota? Atau ada yang ketakutan karena Banser musuhan sama HTI dan sejenisnya?," tutur Gus Yaqut.
"Atau jangan-jangan ada yang merasa paling NU, paling Banser sehingga berhak menentukan siapa yang boleh mBanser dan siapa tidak? Ah, seandainya ada kesempatan ketemu Gibran, akan kuajak dia ikut diklatsar biar sah jadi anggota Banser," kata adik kandung KH Yahya Cholil Staquf.
Bagi Gus Yaqut, Gibran sangat pantas menjadi anggota kehormataan itu. "Apalagi statusnya di medsos setidaknya menunjukkan dia ngerti kenapa harus berjamâiyah dan tegas mengambil posisi," kata Gus Yaqut.