Jadi Anggota Dewan Keamanan PBB, Ini Capaian Positif RI
Indonesia telah menjadi representasi Kawasan Asia di Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pada posisi tersebut, selama hampir 12 bulan, Indonesia telah memenuhi janji kampanyenya untuk menjadi a true partner for world peace.
"Dalam kampanye ini, dengan mengedepankan pendekatan konstruktif dan menjadi penghubung negara-negara anggota DK dalam isu-isu yang sensitif," kata Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral, Febrian Alphyanto Ruddyard, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Minggu 1 Desember 2019.
Menurutnya, menggunakan konsep film Pacific Rim untuk menggambarkan kolaborasi negara-negara yang duduk di DK PBB.
Ia mengatakan Jaeger merupakan robot pahlawan yang perlu dipiloti oleh sedikitnya dua orang, tetapi mereka harus saling koordinasi dan melihat tindakan yang akan dilakukan satu sama lain agar bisa menyelamatkan dunia.
“Ini yang kami lakukan di DK PBB tetapi melibatkan 15 pilot yang tidak mudah untuk menyatukan pikiran,” ungkap Febrian.
Sebelumya, pihaknya menggelar acara berdiskusi mengenai kiprah Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020 di Gedung Pancasila, Jakarta 29 November 2019.
Sejak memulai keanggotaannya, lanjut Febrian, Indonesia dipercaya untuk memimpin 3 Komite Sanksi mengenai terorisme dan perlucutan senjata di DK PBB, yakni Komite 1267, Komite 1988, dan Komite 1540.
Kontribusi Indonesia di DK juga terlihat dari peran aktif Indonesia sebagai co-penholders dua isu penting, yaitu Palestina (bersama Kuwait) dan Afghanistan (bersama Jerman).
Ketika menjabat sebagai Presiden DK PBB selama bulan Mei 2019, Indonesia berhasil menunjukkan esensi kepemimpinan intelektualnya melalui pemilihan tema “Investing in Peace" dan penyelenggaraan 5 signature events.
Pertama, Presidensi Indonesia telah berhasil mengesahkan 4 Resolusi:
1. Presidential Statement,
3. Press Statement dan
3 . Element to the Press.
Kedua, memperkenalkan working method baru yang inovatif, yaitu “Sofa Talk" dan Regional Wrap-up Session.
Ketiga, menampilkan soft power diplomasi Indonesia, melalui diplomasi batik, Tari Saman Gayo Aceh, dan lagu lagu khas daerah. Misi perdamaian Kontribusi Indonesia di DK PBB tidak hanya sebatas partisipasi pertemuan di New York saja, tetapi juga beyond New York. Isu-isu strategis yang turut menjadi perhatian Indonesia adalah mengenai Misi Pemeliharaan Perdamaian Dunia.
Dalam misi ini Indonesia merupakan negara kontributor pasukan terbesar ke-8 dari 128 negara dengan jumlah pasukan sebanyak 2.912. Sejumlah 121 di antaranya adalah perempuan.
"Selain itu, Indonesia secara aktif mendorong pemajuan isu Women, Peace, and Security di tingkat kawasan melalui inisiatif penyelenggaraan Regional Training," jelas Febrian dalam keterangan tertulis, diterima ngopibareng.id, Minggu, 1 Desember 2019.
Di sisi lain, belum lama ini Indonesia berhasil memprakarsai penyelenggaraan pertemuan Retreat DK PBB di Bali pada 26-27 November 2019 yang menghadirkan negara anggota tetap DK PBB (P5), negara anggota tidak tetap (E10) dan Incoming 5.
Posisi Indonesia dalam pembahasan di DK PBB mempertimbangkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk masyarakat luas yang disampaikan secara langsung maupun tidak langsung melalui berbagai saluran, termasuk masukan warganet melalui media sosial.
Indonesia memerlukan dukungan semua pihak, termasuk dukungan netizen untuk turut mendiseminasikan perjuangan dan capaian Indonesia di DK PBB. Perjuangan diplomasi Indonesia tidak hanya dilakukan oleh para diplomat, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat Indonesia.