Jacksen F Tiago Cerita Surabaya, Persebaya dan Keluarga
Jacksen Ferreira Tiago yang lebih dikenal Jacksen F Tiago, mantan pemain sepak bola asal Brasil ini pernah bermain dan melatih Persebaya. Lamanya tinggal di Surabaya membuat ayah dari Hugo Samir, punggawa Timnas Indonesia U-24 ini tak bisa melupakan keindahan kota pahlawan.
Striker yang pernah sukses dan terkenal dalam meniti karier sebagai pemain dan pelatih sejumlah klub di Indonesia tiba-tiba berkunjung ke Kedai Coffee Baradjawa, di Jl Gayungsari Barat II No 12 Surabaya, Senin, 11 Desember 2023 malam.
Pelatih Persipura bersama istri dan buah hatinya yang keempat, Diego, menikmati sajian kuliner di Kedai Coffee Baradjawa. Dalam bincang-bincang dengan CEO Ngopibareng.id Arif Afandi, Jacksen mengungkapkan kalau KTP-nya tertulis alamat di Surabaya. Ia secara resmi terdaftar sebagai warga Surabaya.
"KTP saya ini alamatnya di Karanggayam. Asli Surabaya berarti saya ini," ujarnya sambil tertawa.
Striker yang sukses membawa Persebaya Surabaya juara Liga Indonesia pada tahun 1996-1998 mengatakan, selain sup kacang merah, makanan kesukaannya adalah rawon, makanan berkuah khas kota Pahlawan. "Kalau makanan kesukaan ya rawon ini. Sejak dulu jadi pemain Persebaya, saya sudah senang makan rawon," ujarnya.
Bahkan saking sukanya sama rawon ini ketika menjadi pelatih Persebaya salah satu bentuk protesnya dengan meneriakkan kata "rawon" kepada wasit. Bahkan hal tersebut menjadi kebiasaan Jacksen ketika melatih dan menyaksikan anak asuhnya dari pinggir lapangan yang tidak benar. "Kalau saya tidak senang dengan keputusan wasit, saya teriak rawon," ujarnya.
Meskipun senang dengan suasana Surabaya, pelatih kelahiran Rio de Janeiro ini mengaku tidak tertarik lagi untuk melatih Bajul Ijo. "Saya punya sejarah yang luar biasa di sini. Surabaya merupakan tempat untuk hidup dan berkeluarga. Surabaya adalah rumah saya. Tekanan yang diberikan kepada keluarga sangat besar nanti lewat sosial media. Saya tidak mau itu terjadi. Saya tetap bagian dari Bonek dan sangat cinta kepada Persebaya," tegasnya.
Jacksen mengungkapkan, hingga saat ini masih menjalin komunikasi dengan beberapa koleganya saat membela Persebaya dulu. Seperti Bejo Sugiantoro, Uston Nawawi, dan lain-lain. Ia mengaku hubungannya dengan mereka masih terjalin harmonis.
"Bejo, Uston, Anang, Pace, masih sering kami main bola bersama kalau ada yang buat acara. Kami sering berkumpul dan ngobrol. Apalagi kalau mereka tahu saya lagi ada di Surabaya," ujarnya.
Mantan Pelatih Persis Solo ini juga menyinggung mengenai keluarga dan kesehatan mental, yang lebih penting di atas sepak bola. Ia juga tidak mau lagi menerima melatih klub di Indonesia. Menurutnya, sudah cukup untuk berkecimpung di dunia persepakbolaan.
"Saya sedang mengalihkan fokus saya dari segala sesuatu yang berhubungan dengan sepakbola. Saya sangat menikmati waktu saya di sepakbola. Saya ingin memfokuskan waktu saya dengan keluarga dan ingin mengembalikan momentum yang dahulu hilang," tuturnya.