Arek Suroboyo Wajib Tonton 'Jack', Film Lokal Suroboyoan
Dunia film Surabaya kini kembali menggeliat dengan dirilisnya film lokal yang berjudul "Jack". Film yang menggambarkan budaya dan tempat-tempat histori di Surabaya tersebut akan serentak tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 16 Mei 2019.
Film yang disutradarai oleh Muhammad Ainun Ridho tersebut mengambil setting lokasi di beberapa kawasan Surabaya. Tempat-tempat ikonik seperti Kawasan Religi Sunan Ampel, Jalan Tunjungan, hingga Kia-Kia yang berada di jalan Kembang Jepun.
Dalam peluncuran film yang diadakan di Studio 5 Ciputra World, Surabaya pada 3 Mei 2019, Ainun mengatakan, jika film ini dibuat untuk menguatkan histori yang ada di Surabaya, mulai dari budaya, tempat-tempat bersejarah, hingga kultur kehidupan masyarakat Surabaya sehari-hari.
Menurutnya, film ini merupakan film asli arek suroboyo karena 100 persen dialognya menggunakan bahasa Suroboyoan. Begitu juga dengan para pemerannya yang berasal dari Kota Pahlawan.
“Semua pemerannya kita ambil asli orang Surabaya dengan berbagai macam suku yang ada di Surabaya, seperti Chinese, Jawa, sampai Madura. Saya sendiri juga asli Kalibutuh, Surabaya,” ungkapnya.
Film yang diperankan oleh Arief Wibhisono tersebut bercerita tentang seorang pria Arab bernama Jack yang tidak lulus-lulus kuliah karena tidak cocok dengan jurusan yang diambilnya. Lalu, Jack bertemu dengan wanita Chinese bernama Meyling.
Dalam beberapa scene film yang berdurasi 90 menit tersebut memperlihatkan beberapa adegan yang menunjukkan tradisi dan budaya lokal yang ada di Surabaya. Seperti Tradisi Cap Go Meh yang berada di Klenteng Surabaya.
Film yang digarap oleh rumah produksi Airfilms ini juga memperlihatkan bagaimana perjuangan arek-arek Bonek mendukung Persebaya saat berlaga di Stadion Gelora Bung Tomo.
Selain para crew dan pemeran film, tampak pula hadir anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indah Kurnia yang memberi komentar usai penayangan premier film Jack.
Menurutnya, film ini harus ditonton oleh warga Surabaya karena film ini kental dengan kebiasaan dan gaya arek-arek Suroboyo.
“Film ini keren, ada anak-anak saya, juga bonek yang masuk di scene film. Warga Surabaya harus lihat karena ini adalah film kita, dan semoga bisa memperkenalkan Surabaya hingga ke seluruh dunia,” pungkasnya.
Advertisement