Jacinda Ardern Bawa Kemenangan Terbesar untuk Partai Buruh
Jacinda Ardern menang besar dalam pemilihan di Selandia Baru, pada Sabtu 17 Oktober 2020, waktu setempat. Ia menang dengan membawa suara terbanyak bagi Partai Buruh selama 50 tahun terakhir.
Dengan sebagian besar hasil pemilihan, Partai Buruh Jacinda Ardern memenangkan 49 persen suara. Kemenangan ini menjadi yang terbesar sejak 50 tahun terakhir sekaligus capaian tertinggi dari partai manapun sejak Selandia Baru menerapkan sistem representasi di tahun 1996.
Partai Buruh diproyeksikan menguasai 64 kursi dari 120 anggota parlemen. Dalan sistem representasi, jumlah itu membuat Partai Buruh bisa memimpin tanpa harus didukung partai koalisi, dilansir dari NPR.
Dengan 27 persen suara, Partai Nasional mengambil 35 kursi, Partai Libertarian CT Selandia Baru dan Partai Hijau masing-masing 10 kursi, serta Maori Partai mendapatkan satu kursi.
Dengan mayoritas di parlemen, patut ditunggu kebijakan progresif seperti apa yang akan dikeluarkan Ardern dan Partai Buruh. Dalam pidato kemenangannya, Ardern mengakui bahwa meski partainya memiliki "mandat yang kuat dan keras" ia tetap berjanji akan menjadi suara bagi seluruh warganya.
"Kita hidup di dunia yang sangat terpolarisasi. Tempat di mana masing-masing sulit melihat sudut pandang berbeda. Dengan pemilihan ini, Selandia Baru menunjukkan jika itu bukanlah kita. Bahwa sebagai bangsa, kita bisa mendengarkan dan mendebat. Toh kita juga terlalu kecil untuk tak bisa melihat perspektif lain," katanya dalam pidato kemenangan di depan ratusan suporternya.
Sementara kemenangan Partai Buruh menjadi kekalahan telak bagi Partai Nasional yang kehilangan 21 kursi. "Kami butuh waktu untuk berefleksi, mereview, dan berubah," kata pimpinan Partai Nasional, judith Collins.
Selain memilih pemimpin, warga Selandia Baru juga memilih dua referendum baru. Pertama tentang legalisasi ganja yang digunakan di luar tujuan medis, serta dukungan atas undang-undang eutanasia bagi warga yang mengalami sakit parah dan memiliki harapan hidup di bawah tujuh bulan. Legalisasi ganja bisa diresmikan jika parlemen memberikan izin, sedangkan referendum kedua hanya membutuhkan suara mayoritas. (Npr)