Jelang Turun Kursi, Risma Berbagi Cerita Ke Warga Sambikerep
Kota Surabaya, Tri Rismaharini dalam waktu dekat bakal diganti dengan calon pemimpin lainnya. Dirinya pun bercerita kepada warga mengenai suka duka selama memimpin Surabaya 10 tahun kebelakang.
Hal tersebut, Risma ceritakan ketika bertemu secara virtual bersama dengan paguyuban warga perumahan yang terletak di Kecamatan Sambikerep, Surabaya, Sabtu, 24 Oktober 2020, kemarin.
Melalui pertemuan virtual dari rumah dinasnya, Risma bercerita mengenai berbagai masalah yang dihadapi saat awal menjabat. Mulai dari persoalan banjir, hingga masalah sosial yang terjadi.
Walikota perempuan pertama di Surabaya tersebut kembali mengingat berbagai momen yang pernah dilalui bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menyelesaikan persoalan.
“Saya harus bisa membawa kota ini ada di peta dunia. Artinya warga dunia bisa mengerti dan tahu bahwa ada kota yang namanya Surabaya. Alhamdhulillah terwujud,” kata Risma saat itu, melalui rilisan persnya, Minggu, 25 Oktober 2020.
Risma mengungkapkan, duka dan berbagai kesulitan yang dihadapi selama 10 tahun itu dinilainya sangat beraneka ragam. Salah satu yang paling memberikan kesan yakni upaya dalam menutup lokalisasi Dolly.
Bagi dia, penutupan lokalisasi itu merupakan langkah yang berat dan berisiko. Namun, seiring dengan keberanian dan dukungan dari berbagai pihak, dirinya berhasil melewati permasalahan tersebut.
“Berikutnya, saat peristiwa bom dua tahun lalu. Itu adalah hal yang sangat menyedihkan dan berat untuk kami. Saya bersyukur bisa melewati semua itu,” ungkapnya.
Di kesempatan itu, Risma juga menyebut berdasarkan data dari Pemkot Surabaya, menunjukkan jika angka kemiskinan di Kota Pahlawan tersebut menurun secara signifikan, selama dirinya menjabat.
Setelah mendengar itu, seluruh warga yang tergabung melalui virtual tersebut mengapresiasi kinerja Risma saat menjabat sebagai Walikota Surabaya. Salah satunya yakni, Mariani warga asal RT 04 RW 06 Kelurahan Lidah Kulon, Kecamatan Lakar Santri. Ia berterima kasih kepada Risma karena merasa telah diperhatikan selama ini.
“Saya pernah bertemu dengan ibu di Pasar Keputran. Saya senang karena sebagai warga Surabaya diperhatikan oleh ibu. Sehat terus bu. Doa kami menyertai,” kata Mariani.