Jabal Rahmah yang Lengang Tahun Ini
Jumlah jamaah haji tahun ini paling sedikit pada jaman modern. Sekitar 1.000 orang. Tentu akibat pandemi Covid-19 yang muncul dari Wuhan.
Tahun ini, Khotbah Haji di Arafah disampaikan oleh Syekh Abdullah Al-Manea, usai shalat Dhuhur dan Ashar bersama di Masjid Al-Namirah di Arafah.
Dalam khotbahnya, Syekh Abdullah Al-Manea antara lain mengatakan, "Selama haji tahun ini, kami menegaskan kembali bahwa penting bagi jamaah haji, serta semua orang yang membantu mereka, untuk mematuhi peraturan kehati-hatian yang telah diterapkan," kata Al-Manea, anggota Dewan Ulama Senior, “Ini harus dilakukan untuk keselamatan kita sendiri, kata Al-Manea seperti dikutip Arab News.
"Tindakan pencegahan telah dilakukan untuk melindungi kehidupan dari kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh pandemi ini, dan juga untuk mengaktualisasikan ajaran Islam yang berkaitan dengan melindungi kehidupan manusia dengan izin Allah," kata Al Manea dalam bahasa Arab, di Masjid Al-Namira. Khotbah Haji diterjemahkan langsung dalam 10 bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
Keamanan ketat dilakukan di sekitar Masjid Al-Namira dan di kaki Jabal Al-Rahma. Para jamaah harus mengenakan masker, dan tidak boleh saling berdekatan.
Jabal Al-Rahmah, atau Gunung Kasih Sayang yang berada di Padang Arafah nampak lengang. Tidak seperti biasanya yang berjubel saat pelaksanaan Wuquf.
Gunung Rahmah, tidak terlalu tinggi. Paling tinggi cuma 200 meter, terdiri dari bongkahan batu besar. Para jamaah berdoa sambil duduk di batu-batu besar. Alat penyemprot air terus saja bekerja, memberi sedikit kesejukan dalam udara bersuhu di atas 40 derajat Celcius.
Berada di Padang Arafah untuk berdoa disebut Wuquf, puncak pelaksanaan ibadah haji. Petang hari, Wuquf selesai, para jamaah meninggalkan Arafah menuju Muzdalifah setelah matahari terbenam dan akan berdoa Shalat Maghrib dan Isha di sana. (nis)