Iwan Fals Kutuk Serangan Israel Lewat Lagu Palestina
Serangan militer Israel ke Palestina di jalur Gaza gencar sejak 10 Mei lalu. Secara total, serangan itu telah menewaskan 145 orang termasuk 41 anak-anak dan melukai 1.100 orang lainnya. Musisi senior Iwan Fals ikut menyoroti aksi tersebut lewat sebuah lagu berjudul Palestina. Lagu tersebut diunggahnya di akun Youtube resminya.
Iwan Fals mengatakan lagu ini sebenarnya sudah tercipta lama. Namun, kini rupanya perlu dinyanyikan lagi sebagai bentuk keprihatinan. "Enam tahun yang lalu saya buat lagu ini dan hari ini, saya ingin menyanyikan lagi sebagai bentuk keprihatinan saya terhadap yang terjadi di Gaza akhir-akhir ini, Palestina," ujar Iwan di akun YouTube.
Ayah tiga anak ini mengaku sengaja menyanyikan kembali lagu tersebut karena sedih dan marah dengan serangan militer terbaru Israel kepada Palestina.
"Iya berduka, tapi rasanya sudah bosan ya kita berduka. Saya sudah mau marah, ini di atas marah, mau sedih, ini pun juga sudah di atas sedih," ucapnya usai menyanyikan lagu Palestina.
Menurut Iwan Fals, perang antara Israel dan Palestina terjadi karena pengaruh nafsu, amarah, dan dendam. Namun, perang ini tidak akan pernah selesai jika terus mengikuti nafsu, amarah, dan dendam tersebut.
"Ya susah, emosi, nafsu, panas, tapi ya itu mereka harus memutuskan. Berani tidak memutuskan itu? Karena dendam kalau diikut-ikuti kan tidak selesai. Sampai kapan? Ya intinya, rasa damai ingin berperang itu kan manusia, ya sudah hentikan saja," katanya.
Iwan Fals pun memberi masukan seharusnya nafsu, amarah, dan dendam ini disalurkan melalui hal-hal yang lebih positif, misalnya berkompetisi di Olimpiade, khususnya di bidang-bidang olahraga. Dengan begitu, tidak ada nyawa yang melayang.
Iwan Fals mewanti-wanti dampak perang sejatinya juga mengintai di dekat Indonesia, yaitu melalui konflik Laut China Selatan. "Sekarang isu terakhir, kita pun terancam perang di Laut China Selatan, entah karena stress, karena covid tidak selesai-selesai, sehingga ini mencetuskan, meluapkan, tapi ada juga yang bilang perang sekarang bukan dar der dor, bang, tapi perangnya di cuci otak, di media massa, dan segala macam," tuturnya.
Seluruh pandangan Iwan Fals ini sengaja diberikan agar bisa memberi masukan kepada para pemimpin dalam memimpin negaranya.
"Ya siapa tahu, renungan abal-abal ini menjadi inspirasi bagi para pengambil keputusan, terutama untuk para pemimpin, yang memutuskan perang kan dari pemimpin. Rakyat ya bisa apa, kan hanya ikut saja," pungkasnya.
Advertisement