Iwan Fals dan Lonteku
Iwan Fals dan lonte, tak cuma ada dalam lagu. Di rumah Iwan Fals di Cipanas, yang pernah ditempatinya tahun 1995-an silam, persis sebelah rumah Iwan, adalah rumah bordil.
Saya pernah datang ke rumah Iwan Fals di Cipinas ini. Rumah Iwan bersebelahan persis dengan rumah pengepul lonte. Cuma dibatasi tembok setinggi dada orang dewasa. Cuma melongok doang, kelihatan cewek-cewek seksi duduk berderet. Bila malam tiba, sepeda motor hilir mudik nyuplai lonte-lonte ini ke villa-villa sekitarnya.
Saat itu, saya masih kontributor wartawan hiburan sebuah tabloid hiburan terbitan Surabaya. Saya datang sama Pak Handoko Kusumo, bos Harpa Record Jakarta. Tahun segitu, Pak Handoko mengontrak satu album Iwan Fals senilai Rp 175 juta rupiah. Angka yang cukup besar kala itu. Dari Harpa lahirnya album "Belum Ada Judul" dengan hits lagu "Orang Gila" dan "Satu-Satu."
Bila sekarang Iwan Fals membela lonte Alexis - yang tempat kerjanya ditutup Gubernur Anies- , dengan cuitan di twiternya, amatlah wajar. Sebab sejak masih muda, ia memang sudah "dekat" dengan lonte. Saya tidak tahu, sumpah, apakah Iwan pernah loncat pagar tembok ke rumah sebelah.
Di rumahnya di Cipanas itu, ada garasi mobil. Nah garasi ini yang dibuat studio musik ama Iwan. Saat kami datang, Iwan lagi genjrang-genjreng bikin lagu. Ia menunjukkan lagu barunya kepala calon produsernya Pak Handoko Kusumo ini.
Iwan menyanyi dikit penggalan lagu "satu satu .. daun berguguran, .. /satu satu ... daun muda bersemi.. gantikan hidup, gantikan yag tua ,,,/ tak ada tangis tak ada tawa .. redalah .. reda."/
Iwan Fals dan lonte memang deket. Di album "Sarjana Muda", Iwan menulis lagu doanya lonte. Ia kasih judul "Doa Pengobral Dosa.". Ini penggalan liriknya:
(Judul)
"Doa Pengobral Cinta."
Di sudut dekat gerbong /
Yang tak terpakai /
Perempuan bermake up tebal/
Dengan rokok di tangan /
Menunggu tamunya datang /
Terpisah dari ramai /
Berteman nyamuk nakal/
Dan segumpal harapan/
Kapankah datang/
Tuan berkantong tebal/
Reff:
Habis berbatang batang/
Tuan belum datang/ Dalam hati / Resah menjerit bimbang /
Apakah esok hari / Anak anakku dapat makan/ Oh Tuhan beri/ Setetes rezeki/
Dalam hati / yang bimbang berdoa /
Beri terang jalan, anak hamba/
Kabulkanlah Tuhan
-
Sebelum lagu itu dibuat, Iwan Fals bareng Anto Baret (musisi Bulungan, Blok M Jakarta) malah lebih dulu bikin kagu "Lonteku." Lagu ini dibubuhkan di album "Ethiopia." Petikan liriknya:
(Judul)
"Lonteku."
Nampak jelas
rasa takut di wajahmu /
Saat petugas
datang mencariku /
Reff.
Lonteku...
Terima kasih
Atas pertolonganmu
di malam itu
Lonteku...
Dekat padaku
Mari kita lanjutkan
cerita hari esok
Walau kita berjalan / dalam dunia hitam/ Benih cinta tak pandang siapa/
Meski semua orang / singkirkan kita /
Genggam tangan erat-erat / kita melangkah/
-
Itulah lirik lagu-lagu Iwan Fals soal lonte.
Jadi .......
Sejak dulu Iwan Fals mah emang suka membela lonte. Tak cuma dalam lagu. Tapi juga dalam kehidupan keseharian Iwan Fals.
Saat Alexis ditutup, pekan ini, Iwan Fals ikut kegerahan. Menurutnya, lonte juga punya hak suara dalam pemilu. Karena itu Iwan Fals mengajak semua lonte bersatu. Membentuk partai baru.
Weh ...!!
Sampai di sini, silakan nilai sendiri. Kalau Iwan Fals mau dinobatkan sebagai "Bapak Lontenya Indonesia" saya setuju saja.
Atau Iwan misalbya mau jadi "Ketua Yayasan Mantan Lonte Alexis" saya juga setuju-setuju saja.
Karena memang begitu dekatnya Iwan Fals dan lonte. Sedekat loncat tembok yang tingginy sedada orang dewasa, tetangga sebelah rumahnya, di Cipanas dulu. (*)
Damarhuda, jurnalis ngopibareng.id (1/11/17)
Advertisement