ITS Juara Umum Kompetisi Konstruksi Ramping di ITB
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil merebut juara umum dalam Kompetisi Konstruksi Ramping (K2R) 4.0 yang digelar oleh Institut Teknologi Bandung (ITB), Sabtu, 5 Oktober 2019 lalu.
Tim ITS ini diwakili mahasiswa Departemen Teknik Sipil (DTS) yang tergabung dalam tim Ascarya. Tim ini berhasil menyabet dua juara pertama kategori Kinerja Total dan Pemborosan Minimal. Dengan perolehan dua juara tersebut ITS dinobatkan sebagai juara umum.
Tim tersebut terdiri Zhafira Aulia KA (mahasiswa S1 angkatan 2016), Davin Atmaja L (S1, 2017), William Bunkharisma (S1, 2017), M Arif Ramapramudya (S1, 2018), Alfya Natasya D (S1, 2018), Erfandi Zen V (S2, 2019), dan Freedy Kristawan (S2, 2018).
Mereka harus bersaing ketat dengan peserta lain untuk merancang dan memproses purwarupa konstruksi dengan material lego (mainan dari plastik kecil yang dapat dirancang menjadi apa saja).
Freedy Kristawan, salah satu anggota tim Ascarya mengatakan, bahwa dalam lomba ini tim dibagi menjadi dua posisi.
Yaitu satu orang bertindak sebagai kontraktor utama, yang lain menjadi subkontraktor. Freedy dan tim diberikan gambar desain yang akan diproses secara collaborative pull planning.
"Kami juga harus membuat rancangan kegiatan purwarupa bangunan berdasarkan rencana tersebut," ujar pemuda asal Surabaya ini.
Selanjutnya, tim mendata kebutuhan material dan membeli material yang diperlukan. Tidak lupa, memasang material lego yang ada hingga purwarupa berhasil diwujudkan.
"Proses terakhir yaitu memastikan kinerja total, waste material (lego yang berlebih saat pemesanan atau tidak terpasang), error pemasangan, serta pelanggaran lain yang telah ditentukan pun harus dihitung," katanya.
Inovasi yang dilakukan tim yang diketuai oleh Zhafira ini ialah saat pemasangan layer, tim harus melakukan dengan cepat dan tepat.
Bahkan menurut Freedy, tidak ada waste material yang dihasilkan konstruksi rancangan Ascarya. Ini lantaran mereka tidak mengerjakan konstruksi per lapisan, melainkan memaksimalkan jumlah lantai yang dapat dikerjakan.
"Sehingga tim kami berhasil menyelesaikan tiga lantai dalam sekali pengerjaannya," katanya
Hal yang terpenting dalam perlombaan ini, sebelum memesan material, mereka melakukan pengecekan internal antara tujuh personel dengan jumlah lego yang akan dipasang. "Sehingga dengan ini kami berhasil meraih juara," katanya.
Sementara itu, Cahyono Bintang Nurcahyo, dosen pembimbing tim mengungkapkan, keberhasilan tersebut merupakan hasil kerja keras dan komitmen tim yang telah melalui seleksi dan latihan intens selama dua bulan terakhir.
“Saya mengapresiasi semangat dan perjuangan mereka meraih hasil terbaik tahun ini," kata dosen Teknik Sipil ini.