ITS Kembangkan Kursi Roda Elektrik Dikendalikan Joystick
Pengunaan kursi roda manual bagi penyandang disabilitas terkadang dirasa kurang efektif. Sebab, mereka masih harus membutuhkan orang lain untuk membantu atau sekedar mendorong kursi roda.
Mengetahui permasalahan tersebut, Teknik Biomedik Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan "Kursi Roda Elektrik Kendali Joystick" dengan meja portable.
Eko Agus Suprayitno SSi MT, anggota dosen yang terlibat dalam inovasi ini mengungkapkan, kursi roda yang dibuat pada dasarnya merupakan kursi roda manual yang telah dimodifikasi dengan menambahkan perangkat motor, sehingga menjadi kursi roda elektrik. Menariknya, alat ini dapat digerakkan maju, mundur, maupun belok ke samping dengan menggunakan joystick.
“Agar lebih praktis, kami menggunakan baterai sebagai sumber daya listriknya, sehingga dapat di-charge ulang,” papar Eko.
Selain itu, lanjutnya, kursi roda elektrik ini juga dilengkapi dengan meja portable yang berfungsi untuk memaksimalkan kebutuhan pengguna dalam mobilitas. Fitur meja portable ini sedang kami garap dan masih dalam tahap penyelesaian.
Dari segi keamanan, terang Eko, kursi roda ini juga dilengkapi dengan sabuk pengaman, sehingga berpotensi mengurangi pengguna terperosok ke depan. Berbeda dengan kursi roda pada umumnya, alat ini dapat dilipat sehingga memudahkannya untuk dibawa berpindah tempat.
“Yang terpenting, alat kami juga dilengkapi manual book untuk memandu pengguna dalam pengoperasian dan perawatannya,” terangnya.
Menurut Eko, inovasi ini juga dilatarbelakangi oleh mayoritas siswa SLB YPAC yang dalam aktivitasnya masih memanfaatkan kursi roda konvensional. Terlebih, setiap siswa memerlukan pendampingan guru secara khusus untuk bergerak dan berpindah.
Padahal bila dihitung kembali jumlah sumber daya guru di SLB YPAC lebih sedikit dibandingkan jumlah siswanya. "Dengan adanya permasalahan ini, diseminasi hasil penelitan menjadi lebih berguna bagi masyarakat yang membutuhkan,” tutur dosen kelahiran Pasuruan, 13 Agustus 1987 tersebut.
Selain karena lokasi yang dekat dengan ITS, pemilihan SLB YPAC Surabaya sebagai sasaran penelitian adalah karena mayoritas dosen dan mahasiswa yang terlibat berada di wilayah Surabaya.
Terdiri dari enam dosen dan 10 mahasiswa Departemen Teknik Biomedik, tim yang juga tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas ITS) ini telah menjalankan kegiatan penelitian sejak Juni dan akan berakhir pada bulan September lalu.
Sebelumnya, kursi roda elektrik ini yang sudah rampung di tahun 2020 telah digunakan untuk pelatihan dan sosialisasi kepada guru dan siswa SLB YPAC Surabaya Agustus lalu.
“Usai sosialisasi bulan lalu, kami melihat antuasiasme siswa dan guru di sana sangat tinggi dalam menyambut kursi roda elektrik ini,” ujar lelaki yang mendapat gelar magisternya di Teknik Elektro ITS tersebut.