ITS Kembangkan Cat Pelapis Antivirus CoFilm+
Pandemi Covid-19 justru mendorong Kepala Pusat Penelitian Material Maju dan Teknologi Nano Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Agung Purniawan bersama timnya berinovasi dengan membuat cat pelapis dan stiker antivirus yang bernama CoFilm+.
"Cat pelapis dan stiker tersebut menggunakan teknologi Nano Copper (tembaga berukuran nano) sebagai bahan aktif antivirus yang dapat diaplikasikan di permukaan benda yang sering disentuh. Seperti, gagang pintu, railing tangga, meja dan lainnya," kata Agung.
Menurutnya, penggunaan teknologi Nano Copper dipilih lantaran banyak digunakan sebagai material yang dapat membunuh berbagai macam virus dan bakteri. Selain itu copper juga merupakan satu satunya bahan logam yang telah tersertifikasi EPA (Environmental Protection Agency) Amerika Serikat.
Inovasi yang Agung lakukan tersebut juga telah diuji di Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga. Hasilnya, virus SARS COV-2 di atas permukaan CoFilm+ 90 persen dapat mati di permukaan benda yang diberikan cat pelapis ini dalam waktu 10 menit, sedangkan 99,9 persen virus dapat mati dalam waktu 1 jam. Sementara pada permukaan benda tanpa pelapis antivirus ini, virus dapat bertahan lebih dari 24 jam.
"Kelebihan cat ini adalah aplikasinya yang mudah, dapat melakukan disinfeksi selama 24 jam terus menerus, dan dapat menghemat biaya," paparnya.
Lebih dari hal itu, CoFilm+ juga dapat mengurangi infeksi Nosokomial atau infeksi yang didapat dari fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan Puskesmas.
Perkiraan harga per itemnya nanti, tergantung luas dan jenis benda tersebut. Contoh untuk pelapisan permanen per gagang pintu harganya diperkirakan mulai dari Rp 20 ribu. Sedangkan untuk meja yang luas hingga 1,5 meter persegi harganya mulai Rp 150 ribu. “Harga tersebut sudah termasuk jasa coating dan maintenance,” imbuhnya.
Selain itu, CoFilm+ juga tersedia dalam bentuk stiker laminasi antivirus ukuran A3 dengan harga mulai Rp 60 ribu per lembar. Uji coba CoFilm+ telah dilakukan sejak Januari 2021 lalu pada beberapa gagang pintu di perkantoran seperti Satu Atap Co-working space dan PT. Bumi.
Agung mewakili timnya berharap, CoFilm+ dapat bermanfaat lebih luas terutama di ITS sebagai tempat lahirnya CoFilm+. Serta bisa diterapkan untuk mengurangi penyebaran infeksi dari berbagai virus dan bakteri saat pandemi Covid-19 ini. “Terutama pada wacana pembelajaran tatap muka yang akan dibuka mulai dari perguruan tinggi,” pungkasnya.