ITS Ikut Garap Bus Listrik Merah Putih Untuk G20
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mendapatkan peran, dalam pembuatan Bus Listrik Merah Putih. Kendaraan ini dipakai dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Denpasar, Bali.
Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian, Bambang Pramujati ST mengatakan, peran ITS merupakan sebagai leading institution pada konsorsium perguruan tinggi.
“Konsorsium tersebut terdiri dari empat perguruan tinggi di antaranya ITS, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), dan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar,” ujarnya, Selasa, 15 November 2022.
Keikutsertaan tersebut, kata Bambang Pramujati, memantapkan ITS menjadi kampus gang terkenal akan kemahiran teknologinya. Total ada sebanyak tujuh dosen yang dikirim sebagai peneliti.
“Dosen yang terlibat dalam konsorsium tersebut memiliki latar belakang program studi yang berbeda, sehingga antar perguruan tinggi bisa saling melengkapi,” jelasnya.
Selain itu, sejumlah mahasiswa magang dari perguruan tinggi juga turut dilibatkan dalam pembuatan Bus Listrik Merah Putih. Di sana, mereka pun diajak untuk berkarya sekaligus bekerja.
Hal tersebut, merupakan bentuk nyata dari program matching fund, yang diwacanakan oleh Kemdikbudristek. Mahasiswa didorong untuk mendapat pengalaman kerja di luar kampus.
“Dengan begitu, mahasiswa diharapkan dapat melihat secara langsung proses produksi dan mengimplementasikan ilmu yang didapatkan semasa di bangku kuliah,” ucap Bambang Pramujati.
Pria yang juga menjabat sebagai Dosen Teknik Mesin ITS tersebut mengungkapkan, ada sebanyak 30 Bus Listrik Merah Putih yang dibuat dengan menggandeng PT Industri Kereta Api (INKA).
Desain bus karya anak bangsa ini diestimasikan dalam penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 75 persen. Hal ini mendukung penelitian, dan pengembangan negeri sendiri.
Bambang Pramujati berharap agar Bus Listrik Merah Putih dapat dimanfaatkan untuk kepentingan berkelanjutan. Bus sebagai moda transportasi umum bagi masyarakat.
“Penggunaan yang lebih luas tentunya sangat memungkinkan seperti untuk keperluan bus antar jemput sekolah, bus di bandara, dan sebagainya,” tutupnya.
Advertisement