ITS Ciptakan Piranti Lunak Solutif untuk Perencanaan Kota
Perencanaan dalam menata kota adalah sebuah pekerjaan vital yang berdampak dalam pengembangan kota, baik secara fisik dan nonfisik. Saat ini banyak perencanaan kota masih menggunakan cara konvensional, yaitu dengan analisa oleh para ahli perencana lewat metode trend oriented, metode perencanaan dengan memperhatikan masa kini serta prediksi rencana masa mendatang.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sudah berhasil menciptakan sebuah piranti lunak yang mampu merencanakan kota dengan menggunakan metode trend oriented dan target oriented sekaligus. LanduseSim namanya.
LanduseSim adalah sebuah piranti lunak besutan dosen departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITS, yang disebut-sebut mampu melakukan perencanaan kota melalui simulasi spasial. Piranti lunak ini tidak hanya mampu menampilkan visualisasi, tetapi juga menggunakan metode ilmiah yang kuat. Karena menggunakan variable-variabel untuk perubahan lahan.
Adalah, Dosen PWK, Nursakti Adhi Pratomoatmojo, yang memprakarsai adanya LanduseSim ini, ia mengatakan, keunggulan dari piranti lunak ini ialah kemampuan dalam merencanakan kota dengan menggunakan target oriented. Di mana dengan metode target oriented ini berarti perencanaan kota bisa dilakukan dengan memperhatikan sasaran yang akan dicapai di masa mendatang.
“Semisal dalam merencanakan suatu kawasan kota, lewat software ini sudah dapat diprediksi berapa target permukiman yang akan ada di masa mendatang dan fasilitas penunjang apa saja yang perlu disiapkan,” kata Sakti.
Keunggulan lainnya, lanjut Sakti, ialah LandueSim ini mudah digunakan, fiturnya juga mampu memprediksi perubahan lahan yang sebelumnya masih kosong. Meskipun begitu perangakat lunal ini harus dioperasikan oleh pengguna yang paham betul mengenai komputasi dan sistem informasi geografis.
“Sejauh ini, penggunaannya banyak dimanfaatkan oleh dosen, para mahasiswa yang sedang disertasi dan konsultan,” ujar Sakti.
Sakti menambahkan, piranti lunak ini sudah banyak digunakan sejak pembuatannya tahun 2014 lalu. Bahkan saat ini, ada 10 negara yang sudah menggunakan LanduseSim karya Sakti itu yaitu Pakistan, Jepang, Irlandia, Argentina, Jerman, Mexico, Thailand, Mesir, Belanda, dan Indonesia sendiri.
Untuk di Indonesia, piranti lunak ini sudah mulai digunakan di beberapa Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). “LanduseSim sudah digunakan dalam menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah, Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional,” jelas pria yang juga alumnus PWK ITS tersebut.
Sebelumnya, piranti ini juga telah berhasil menyabet gelar juara pertama kompetisi inovasi produk yang dihelat oleh Badan Pengembangan dan Pengelola Usaha (BPPU) ITS dan mendapat dana program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPBT) dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
“Software ini sudah dilirik menjadi software yang bisa dikomersialkan dan menjadi perusahaan teknologi nantinya,” ucapnya, bangga. (frd)