ITS Buka Prodi Pendidikan Dokter 2023, Apa Saja Persiapannya
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya terus mengembangkan bidang ilmu kedokteran. Setelah membuka prodi teknologi kedokteran pada tahun lalu, kini kampus teknologi itu akan bersiap membuka prodi pendidikan dokter.
Persiapan prodi pendidikan dokter sudah mencapai 90 persen. Kaprodi Program Studi Teknologi Kedokteran Dr Ir Adhi Dharma Wibawa,S.T.,M.T mengatakan, persiapan prodi baru tersebut telah dilakukan sejak tahun 2021. FK Unair ditunjuk sebagai FK pembina untuk prodi baru ini.
"Berbicara persiapan sebenarnya sudah kami mulai sejak tahun lalu, kami sejak tahun lalu sudah melakukan FGD dengan FK dari beberapa universitas. Bahkan, kami juga sudah bersurat dan berkunjung ke FK Unair untuk menjadi FK pembina kami," katanya ditemui Rabu, 16 November 2022.
Ditemui di ruangannya, Adhi Dharma menjelaskan, saat ini pihaknya tengah dalam proses merampungkan proposal untuk di submit ke Sistem Informasi Layanan Perizinan Kelembagaan Perguruan Tinggi (SILEMKERMA). Dari sinilah izin pembukaan prodi baru itu akan dikeluarkan.
Setelahnya, juga akan dilakukan proses verifikasi oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes). "Proses-proses ini yang sekarang sedang kami kerjakan," ujarnya.
Disamping merampungkan berbagai dokumen, persiapan lainnya yang tengah dilakukan adalah menjajaki kerjasama untuk Rumah Sakit (RS) pendidikan. Karena idealnya sebuah prodi pendidikan kesehatan harus memiliki RS pendidikan untuk tempat para mahasiswanya belajar mengenal pasien nantinya.
Ada tiga kandidat yang akan menjadi RS pendidikan prodi ITS. Yakni, RSUD Mojokerto, RSUD Kab.Kediri dan RSUD Dr. Iskak Kab.Tulungangung. "Nantinya satu RS akan jadi RS pendidikan utama dan lainnya akan jadi RS pendidikan satelit," tambahnya.
Lanjutnya, RS pendidikan utama sebagai tempat belajar mahasiswa saat semester 8 ke atas dan RS pendidikan satelit untuk mendukung pembelajaran tersebut. "Misalnya ketika skripsi, mahasiswa mengambil tema A. Bidang A ini lebih bagus di RS satelit, maka kami minta agar mahasiswa bisa belajar disana,' ungkapnya mencontohkan.
Proses yang tengah berjalan lainnya adalah rekrutmen tenaga dosen dan tendik. Ungkap Adhi saat ini ada ratusan dokter yang mendaftar sebagai dosen, padahal yang dibutuhkan hanya 26 dokter dosen. "Saya sendiri sangat kaget melihat antusiasme yang sebesar itu," imbuhnya.
Kesiapan Sarana dan Prasarana
Dosen berkacamata ini menyampaikan, prodi baru tersebut akan bertempat di gedung
Subdirektorat Koordinasi Perkuliahan Bersama (SKPB). Tepatnya berada di belakang gedung rektorat ITS.
"Semuanya disiapakan disini, gedung 4 lantai dengan 18 kelas yang akan difungsikan sebagai prodi pendidikan kesehatan. Ada tiga laboratorium saat ini yang masih dipersiapkan yakni, lab. anatomi, lab. biologi dan lab. komputer," jelasnya.
Untuk sementara prodi pendidikan tersebut akan berada di bawah Fakultas FMIPA ITS, karena fakultas tersebut juga mempelajari bidang sains yang dekat dengan kedokteran.
Alasan ITS Membuka Prodi Pendidikan Kesehatan
Ada banyak alasan yang mendasari dibukanya prodi baru ini, terang Adhi, pertama karena bidang ilmu kesehatan kedepannya akan semakin dibutuhkan, perkembangannya dari berbagai teknik pengobatan juga berkembang. Kedua, karena jumlah dokter di Indonesia masih kurang dari ideal untuk masyarakat dan pemerataaan kesehatan.
"Merujuk pada ketentuan WHO, satu dokter idealnya melayani 1000 pasien, Indonesia masih jauh dari angka tersebut. Data statistik menunjukan jumlah dokter saat ini dibagi jumlah penduduk Indonesia masih kurang ribuan dokter untuk mencapai angka ideal tersebut," terangnya.
Angka statistik menunjukan, kata dia, dengan jumlah faslitas pendiddikan dokter yang ada sekarang jumlah ideal dokter akan bisa terpenuhi dalam waktu 58 tahun.
Selain itu, pihaknya juga ingin memberikan opsi kepada masyarakat pendidikan dokter dengan harga yang lebih terjangkau. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa tujuan adanya prodi baru ini bukan hanya nilai ekonomi semata.
"ITS itu kan perguruan tinggi negeri, kami tidak bisa mematok harga tinggi karena sudah ada standarnya. Ini juga menambah opsi masyarakat yang ingin menjadi dokter," ungkap Adhi.
Disamping itu, optimisme akan prodi baru ini juga hadir karena pihaknya akan mengabungkan pendidikan dokter dengan teknologi 4.0.
"Semakin kesini dokter harus beradaptasi dengan teknologi selain kompetensinya. Disini kami beri warna khusus karena juga akan diajarkan teknologi AI dan analitic (bigdata)," terangnya.
Kedepannya, ITS juga akan mengembangkan prodi baru ini sebagai fakultas kedokteran. Prodi pendidikan kedokteran sendiri ditargetkan bisa dibuka pada 2023 mendatang.
"Sebenarnya tidak ada aturan institute tidak boleh buka prodi dibidang kesehatan. Jadi kedepannya tentu pengembangan kami pada fakultas kedokteran," tandasnya.