ITS Buka Prodi Baru, Teknologi Kedokteran
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuka program studi (prodi) baru untuk jenjang sarjana (S1), yakni Teknologi Kedokteran yang dikembangkan dari prodi Teknik Biomedik.
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari mengatakan, kampusnya secara resmi membuka prodi S1 Teknologi Kedokteran mulai tahun ajaran 2022/2023. Prodi itu berada di bawah Departemen Teknik Biomedik.
“Selain Teknik Telekomunikasi, ITS juga membuka prodi baru Teknologi Kedokteran melalui jalur Mandiri dan Kemitraan mulai tahun ini,” kata Ashari, Minggu, 12 Juni 2022.
Menurut Ashari, ITS harus bisa memperluas bidang keilmuannya, tidak hanya di bidang teknologi dan sains tetapi juga di bidang kesehatan. Bukan hanya Prodi Kedokteran, tetapi juga Teknologi Kedokteran. “Selain Teknologi Kedokteran, ke depannya ITS juga akan meluncurkan prodi rumpun kesehatan lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Departemen Teknik Biomedik Achmad Arifin mengatakan bahwa disiplin ilmu teknologi kesehatan di ITS sudah dicetuskan sejak tahun 1984.
Kemudian ITS memulai membuka departemen disiplin ilmu teknologi kesehatan pertama yakni Teknik Biomedik, pada tahun 2022, Teknik Biomedik berkembang dengan terbentuknya prodi Teknologi Kedokteran.
Perbedaan Teknik Biomedik dengan Teknologi Kedokteran adalah implementasinya. Teknik Biomedik memiliki ranah pembuatan dan pengembangan aspek teknologi dan riset, sedangkan teknologi kedokteran lebih ke ranah pengaplikasian teknologi yang dibuat.
“Karena masih serumpun, para siswa yang tertarik pada elektronika dan kesehatan dapat mengikuti seleksi kemitraan dan mandiri ITS,” kata Arifin.
Arifin mengungkapkan, angkatan pertama prodi S1 Teknologi Kedokteran berjumlah 40 mahasiswa, dan akan menggunakan gedung Subdirektorat Koordinasi Perkuliahan Bersama (SKPB) selama perkuliahan.
Selain itu, ITS akan bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga, untuk laboratorium kedokteran seperti anatomi dan fisiologi. Tempat itu bakal digunakan sebagai laboratorium mata kuliah fisika, kimia, dan biologi.
Lebih lanjut, Arifin membeberkan bahwa gambaran perkuliahan mahasiswa Teknologi Kedokteran di ITS. Pada tahun pertama, kurikulum yang digunakan mirip dengan Teknik Biomedik.
Kemudian, pada tahun kedua hingga tahun akhir, mahasiswa akan difasilitasi untuk lebih banyak praktik langsung bersama dokter, seperti pengoperasian alat kesehatan secara langsung kepada pasien.
Prodi S1 Teknologi Kedokteran ITS memiliki tenaga pengajar yang berpengalaman. Di antara dosen tersebut adalah Adhi Dharma Wibawa selaku Kepala Prodi Teknik Kedokteran yang merupakan ahli di bidang pemrosesan sinyal biomedik, Dhany Arifianto yang merupakan ahli di bidang audiologi, dan Hamdan Dwi Rizqi yang ahli di bidang biokimia..
Dengan adanya prodi baru ini, Arifin berharap dapat merealisasikan visi ITS yakni pemanfaatan teknologi pada kesehatan. Ia juga ingin mahasiswa S1 Teknologi Kedokteran memiliki ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat. “Dengan begitu, cita-cita pendiri ITS untuk melayani kesehatan melalui teknologi dapat tercapai,” tutupnya.