ITS Latih Warga Keputih Metode Tanam Hidroponik
Metode menanam hidroponik saat ini sedang digandrungi masyarakat. Hal ini dikarenakan hidroponik tidak memakan banyak tempat dan mudah perawatannya.
Melihat hal tersebut tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ITS melakukan penelitian terkait metode hidroponik yang paling efektif untuk dibagikan kepada masyarakat.
Selama satu bulan, Prof Fahimah Martak bersama dengan tim, melakukan serangkaian penelitian meliputi pembuatan instalasi hidroponik, proses persemaian, pembuatan pupuk cair, dan variasi penanaman dengan parameter yang berbeda.
"Yakni faktor cahaya terhadap kondisi persemaian, penggunaan media semai, faktor air baku dalam pupuk cair, dan faktor media tanam,” ujar guru besar Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Analitika Data ITS ini.
Tidak sekadar melakukan penelitian, Fahimah juga melakukan inovasi pada media semai menggunakan kapas filter aquarium. Keputusan itu diambil lantaran dirasa akan lebih ekonomis ketimbang menggunakan media semai berupa rockwool. Kapas filter ini mempunyai kemampuan aerasi air tinggi serta lebih tahan terhadap jamur.
Selain itu, pupuk cair untuk hidroponik pun tidak lupa menjadi sorotan Fahimah dan timnya. Ia mencoba berinovasi menggunakan pupuk NPK produksi dalam negeri yang ternyata memiliki kadar kandungan yang baik untuk hidroponik. Pupuk dalam negeri tersebut bisa bersaing dengan kualitas pupuk AB-Mix yang cenderung lebih mahal.
“Pupuk dalam negeri ini masih berbentuk padatan, perlu digerus terlebih dahulu agar lebih mudah larut,” imbuhnya.
Metode-metode di atas diterapkan kepada masyarakat RW 008 Keputih, Surabaya. Sebelumnya warga juga tengah mendapat pelatihan terkait metode hidroponik tersebut untuk mengupas seputar pengetahuan tentang hidroponik. Meliputi cara bercocok tanam, manfaat hidroponik, serta tanaman-tanaman yang cocok untuk hidroponik.
Dalam pelatihan itu, dikenalkan pula beberapa sistem hidroponik yakni sistem deep flow technique (DFT) dan sistem wick yang memakai botol bekas. "Sistem DFT yang menggunakan pipa itu memiliki hasil yang lebih baik karena sirkulasi oksigen dan zat hara secara terus menerus,” papar Fahimah.