Isu Skandal Seks Shani JKT48
Pemilik akun Twitter @kazeo_77 menuding Shani, Gracia, dan Feni menyuap pihak manajemen JKT48. Suap itu berupa gratifikasi seks. Tudingan itu disampaikan melalui Twitter pada 9 November lalu.
Akun @Kazeo_777 menuding bahwa Shani 'membayar' manajemen untuk bisa terus mendapatkan porsi panggung dan tampil di posisi tengah formasi JKT48.
Akun yang diduga juga penggemar JKT48 tersebut melontarkan tuduhan tak berdasar itu ketika terlibat debat antar penggemar terkait porsi tampil idola mereka yang berbeda-beda.
Ketika ada percakapan yang memprotes mengapa Shani selalu mendapatkan sorotan padahal anggota JKT48 bukan hanya dirinya, akun kazeo_77 ini pun datang dengan tudingan tersebut.
"Gw yakin ya, nih pasti Shani gracia sama feni udah ngebayar si fufuritsu biar nama mereka lebih diutamakan dan di up terus!!! Ngebayar nya pake m****!" tulis @kazeo_777 yang akunnya kini telah tiada.
"Udah dibayar pake m**** itu si fufuritsu sama shani, biar dia diutamakan terus wkwk," ucap akun anonim tersebut dalam percakapan yang lain.
Tudingan tak berdasar tersebut menimbulkan protes dari penggemar yang lain. Mereka pun melaporkan hal itu kepada pihak manajemen JKT48.
Pihak manajemen JKT48 telah memberikan peringatan langsung melalui pesan pribadi (DM) pada akun @kazeo_777. Peringatan tersebut berisikan meminta menghapus twit itu, melakukan permintaan maaf secara terbuka, dan membuat surat pernyataan bertanda tangan di atas materai.
"Kami telah mengirimkan peringatan kepada pemilik akun @Kazeo_777 atas pencemaran nama baik. Bila tidak merespon dalam kurun waktu 2x24 jam, kami akan menindaklanjutinya ke pihak berwajib," tulis pihak manajemen.
Namun hingga batas waktu yang ditentukan, tidak ada permintaan maaf dari akun anonim tersebut. Pihak Shani dan manajemen JKT48 kemudian melaporkan akun itu ke Polda Metro Jaya atas kasus Pencemaran Nama Baik Melalui Media Elektronik pada 16 November 2021.
"Dikarenakan tidak adanya respon dari @kazeo777 terhadap peringatan yang kami kirimkan pada tanggal 13 November, hari ini 16 November 2021 @NShaniJKT48 bersama JKT48 Operation Team telah melaporkan ybs ke SPKT Polda Metro Jaya atas Pencemaran Nama Baik Melalui Media Elektronik," tulis pihak manajemen.
Dalam surat tanda terima laporan polisi, nama terlapor masih bertatus dalam lidik.
Sebagai pelapor, Shani JKT48 berharap kejadian tersebut bisa jadi pembelajaran agar media sosial bisa digunakan lebih bijak oleh netizen.
"Halo, mau ngucapin makasih buat do’a dan dukungannya.. Dengan adanya hal ini semoga bisa dijadikan pembelajaran utk kita semua agar lebih bijak dalam menggunakan sosial media," tulis pemilik nama asli Shani Indria Natio itu di akun Twitter @N_ShaniJKT48.
"Dan semoga kedepannya tidak ada lagi kejadian2 seperti ini demi kebaikan dan kenyamanan kita bersama," lanjutnya.
Unggahan gadis kelahiran Kebumen, 5 Oktober 1998 itu lantas dipenuhi komentar dukungan dari penggemarnya.
"Ya TERIMAKASIH JUGA SHANI karena sdh Bertahan selama ini dan semoga kamu sllu diberikan keSabaran dan Kekuatan. SEMANGAT SHANI OSHIKU," komentar akun @ucicimilikiti.
"Sama-Sama Shani-Chan, Semoga Tidak Ada Kejadian Yang Seperti Ini Lagi Kedepannya, Semangat Terus Sayangku Jangan Sedih-Sedih Lagi Ya Cantik Kami Semua Akan Selalu Ada Untukmu Sampai Kapanpun! SEMANGAT," komentar akun @edhiresidentevi.
"Hi Shani, you are welcome, hopefully there will be no such incident again, and it can be a lesson for all of us to always be wise in using social media. Always be healthy and happy, Ci Shani," komentar akun @FadelZulyano.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Brijen Yusri Yunus mengatakan pihaknya telah menerima laporan tersebut. Polisi masih akan meneliti laporan dari Shani JKT48. "Baru masuk laporannya," ucapnya singkat, Kamis 18 November 2021.