Isu Prabowo Tampar Wamentan, Kementan dan Gerindra Membantah
Kabar liar tentang Prabowo Subianto menampar Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolvi, viral. Kementerian Pertanian serta Gerindra memberikan bantahan terkait isu itu.
Awal Mula Isu
Kabar tersebut bermula dari penuturan netizen, salah satunya di akun Youtube Seword TV. Dilihat pada Senin, 18 September 2023, akun tersebut mengunggah konten berjudul "Alifurrahman: Ada Capres Nampar Wamen di Ruang Rapat."
Dalam unggahan sepanjang 11 menit itu, pengisi acara dalam video mengisahkan awal mula kabar menteri mencekik wakil menteri. Disebutkan, menteri yang juga capres itu marah sebelum rapat, dan menampar serta mencekik wakil menteri itu.
Ia marah lantaran kementerian dari wakil menteri itu, tidak membantunya dalam pekerjaan lintas kementerian. Menteri itu marah, sebab yang datang hanya wakil menteri, setelah ia menunggu datangnya menterinya.
Dalam video itu, si penutur juga menyebut jika peristiwa itu didapat dari dua sumber. Pertama dari pertanyaan dalam sebuah grup Whatsapp, dan selanjutnya dari seorang informan yang ikut hadir di rapat itu.
Isu ini kemudian berkembang menyebut jika menteri pelaku penamparan adalah Prabowo Subianto, sedangkan wakil menterinya yang dimaksud adalah Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi.
Klarifikasi Kementan
Kementerian Pertanian kemudian membantah itu tersebut, pada Senin 18 September 2023.
Arief Cahyono, Ketua Kelompok Substansi Pemberitaan dan Strakom, Setjen Kementan menyampaikan jika Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi tidak menghadiri ratas di Istana mewakili Mentan dalam waktu 10 hari terakhir.
"Kami sudah cek agenda Wamentan dalam 10 hari terakhir, tidak ada agenda beliau hadir mengikuti Ratas di Istana mewakili Bapak Mentan SYL," kata Arief Cahyono, dilansir dari Detik.
Dalam keterangan pers itu, Arief menegaskan jika agenda rapat terbatas atau ratas pasti akan masuk dalam protokoler Kementan.
Klarifikasi Gerindra
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut isu itu sengaja diembuskan untuk menutup pemberitaan bergabungnya Demokrat ke Koalisi Indonesia Maju.
"Kan harusnya yang ramai di media adalah pasca bergabungnya partai Demokrat dengan koalisi Indonesia maju, tapi kemudian coba ditutupi oleh isu lain," kata Dasco dilansir dari Tribunnews.
Ia meminta agar kader Gerindra tidak terprovokasi kabar tersebut. Ia juga meminta jurnalis untuk bertanya langsung pada wakil menteri yang disebutkan telah ditampar Prabowo.
Meski ia juga menyampaikan tak terlalu memikirkan isu dan siapa pihak di balik isu itu. "Kita nggak mau nebak-nebaklah. Orang kita nggak terlalu pikirin. Yang penting kita fokus di pileg dan pilpres,” imbuhnya.