Isu Pilwali Surabaya, Ahok: Saya Fokus di PDIP
Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017, Basuki Tjahaya Purnama, akhirnya buka suara. Itu terkait adanya isu namanya akan maju dalam perhelatan Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya pada 2020.
Secara tegas dirinya memastikan tidak akan maju dalam perhelatan Pilwali tersebut. Ia mengatakan, dirinya kini fokus dalam tugasnya di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sebagai pengajar di sekolah Politik internal PDI-P.
"Saya ditugaskan partai untuk mengajar di sekolah politik, bagaimana cara menganggarkan, mengajar gimana cara hibah, cara bantu job daerah. Nah sekarang tugas saya itu di NTT, bukan berarti maju di Pilkada NTT ya," kata Ahok kepada awak media, usai mengisi acara seminar Kebangsaan di UK Petra Surabaya, Senin 19 Agustus 2019.
Ucapan Ahok itu seolah membantah isu yang berkembang di Surabaya, bahwa Ahok akan turut serta memanaskan kontestasi Pilwali Surabaya 2020 mendatang.
Ahok mengatakan, sebagai kader PDI-P yang patuh pada perintah partai. Dirinya akan fokus menjalankan tugas dari ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
"Sampai saat ini tidak ada perintah untuk jadi kepala daerah, Memang gak ada. Bukan belum ada, gak ada kearah situ," kata Ahok. Sehingga, karena belum ada perintah untuk menjadi kepala daerah, dirinya memastikan tak akan maju di kontestasi demokrasi lima tahunan Kota Surabaya itu.
Sebelumnya sempat ada isu yang menyebutkan bahwa Ahok akan turun gunung sebagai salah satu calon Wali Kota Surabaya yang diusung oleh PDI-P. Bahkan beberapa hari lalu, ada spanduk yang bertuliskan ‘Selamat Datang Pak Ahok BTP. Bacawali Surabaya’ di daerah Kembang Kuning, Surabaya.
Bukan hanya itu, beberapa pakar politik asal Surabaya, juga sempat mengeluarkan nama Ahok sebagai salah satu calon Wali Kota Surabaya yang cocok menggantikan Tri Rismaharini yang akan purnatugas pada tahun 2021.
Hal itu sesuai dengan perkataan Risma yang menyebutkan bahwa penggantinya akan lebih gila dari Risma dalam membangun Surabaya.