Isu Pertalite Naik jadi Rp 10 Ribu, Luhut: Lihat Pekan Depan
Kabar tentang naiknya harga Pertalite hingga Rp10 ribu per liter banyak muncul di media sosial. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyebut jika Presiden Joko Widodo akan menyampaikan pengumuman tentang harga Bahan Bakar Minyak (BBM), pekan depan.
Isu Pertalite Rp10 Ribu
Netizen banyak membicarakan tentang kabar naiknya harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan solar. Isu tentang harga Pertalite mencapai Rp10 ribu per liter pun banyak dibicarakan.
Sebagian besar netizen khawatir jika harga Pertalite tembus Rp10 ribu, bukan saja pengeluaran beli BBM yang membengkak, harga lain pun dikhawatirnya ikut melonjak.
"Waduh, siap-siap kencangkan ikat pinggang yang sudah ngepres," kata netizen di Twitter.
"Naik terus, hati-hati inflasi dan chaos," kata netizen lain.
Kata Pertamina
Pertamina belum memberikan respons terang tentang harga Pertalite nantinya. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menegaskan jika harga Pertalite saat ini masih sama, sebesar Rp 7.650 per liter.
Harga tersebut menurutnya sesuai dengan ketentuan dari pemerintah.
Namun ia mengaku pihaknya menunggu arahan baru terkait harga Pertalite nantinya. “Sementara kami masih menunggu arahan dari pemerintah karena penentuan harga merupakan kewenangan dari regulator,” kata Ginting, dikutip dari kompas.com, pada Sabtu 20 Agustus 2022.
Luhut Sebut Minggu Depan
Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan jika Presiden Joko Widodo akan memberikan arahan terkait harga BBM, di akhir pekan depan.
Ia menambahkan kemungkinan harga BBM akan besar. Sebab beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia terlalu berat untuk menanggung subsidi BBM. Diketahui, subsidi untuk BBM, LPG, dan listrik mencapai Rp 502,4 triliun.
Kenaikan harga BBM menurut Luhut juga sudah disampaikan secara tersirat oleh Presiden Joko Widodo. "Minggu depan Presiden akan mengumumkan terkait apa dan bagaimana mengenai harga BBM ini. Jadi presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin kita pertahankan terus demikian," katanya dikutip dari CNBC Indonesia, Sabtu 20 Agustus 2022.
Jokowi sendiri sempat menegaskan siap untuk mengambil kebijakan yang tak populer, seperti menaikkan harga BBM. Terutama jika kebijakan itu benar-benar dibutuhkan. ""Kalau memang APBN tidak mampu memang harus kita putuskan (kenaikan harga BBM)," kata Jokowi.
Advertisement