Isu Pelecehan Seksual, Penulis Skenario Penyalin Cahaya "Hilang"
Film Penyalin Cahaya atau Photocopier merupakan produksi film panjang pertama dari Rekata Studio yang berkolaborasi dengan Kaninga Pictures. Produksi film ini diperkuat oleh aktor-aktris muda dan senior, serta kru-kru berpengalaman dalam industri film Indonesia. Di tengah kelesuan produksi film Indonesia akibat pandemi, Rekata Studio dan Kaninga Pictures memborong Piala Citra dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2021.
Film ini mengusung tema kekerasan seksual di kampus. Sungguh ironis. Salah satu penulis naskah dari film Penyalin Cahaya berinisial HPS diduga merupakan pelaku pelecehan seksual di masa lalu.
Nama HPS Dihapus dari Kredit Title Film Penyalin Cahaya
Pihak produser Penyalin Cahaya yakni Rekata Studio dan Kaningga Pictures telah merilis pernyataan resmi terkait kasus ini di akun Instagram @penyalincahaya. Melalui akun resminya, pihak film Penyalin Cahaya bertanggung jawab atas kasus ini sebagai bentuknya menyuarakan korban kekerasan seksual sebagaimana dilansir indozone.
“Berdasarkan informasi yang kami terima dari suatu komunitas yang mengelola pelaporan terhadap peristiwa pelecehan seksual, kami mendapati sebuah nama dari tim film Penyalin Cahaya tercatat sebagai terlapor akan dugaan di masa lalunya,” bunyi pernyataan yang dirilis pada Senin kemarin.
"Sebagai tanggung jawab etik atas komitmen kami dan menghormati pelaporan dan proses yang akan terjadi setelahnya, kami memutuskan untuk menghapus nama terlapor dari kredit film Penyalin Cahaya dan di materi-materi publikasi film. Pihak terlapor tersebut tidak lagi menjadi bagian dari film Penyalin Cahaya dan Rekata Studio.
Peraih Piala Citra di Film Penyalin Cahaya Sisa 11 Orang
Dikutip Ngopibareng.id dari akun Instagram @penyalincahaya, foto salah satu kru peraih Piala Citra di FFI 2021 telah dihapus. Seperti diketahui, film ini berhasil memborong 12 Piala Citra.
Pria berinisial HPS sudah dihapus namanya dari daftar penerima Piala Citra di film Penyalin Cahaya. Saat ini hanya ada 11 kategori yang tersisa adalah Film Terbaik Penyalin Cahaya, Sutradara Terbaik Wregas Bhanuteja, Pemeran Utama Pria Terbaik Chicco Kurniawan, Pemeran Pendukung Pria Terbaik Jerome Kurnia.
Selanjutnya, kategori Penata Sinematografi Terbaik Gunnar Nimpuno, Penata Artistik Terbaik Dita Gambiro, Penata Suara Terbaik Sutrisno dan Satrio Budiono, Pencipta Lagu Tema Terbaik Mian Tiara, Penata Musik Terbaik Yennu Ariendra, Penyunting Gambar Terbaik Ahmad Yuniardi, dan Penata Busana Terbaik Fadillah Putri Yunidar.
Nama HPS masih Ada di Versi Bahasa Inggris
Kru film sudah menghapusnya di Wikipedia versi Bahasa Indonesia. Dari keterangan di bawahnya, terlihat ada upaya menyunting naskah di Wikipedia. Tapi ketika mencari di daftar Wikipedia versi Bahasa Inggris dengan judul Photocopier, nama HPS masih tertera jelas. Di Netflix, nama HPS sudah dihapus dari kredit film itu. Film Penyalin Cahaya rencananya tayang di Netflix pada Kamis, 13 Januari 2022.
Inisial HPS ini ternyata sudah ramai di media sosial. Posisinya pun disebut di Penyalin Cahaya. Sayangnya, inisial H sudah memproteksi akun media sosialnya setelah namanya beredar kencang di Twitter. Hingga sekarang, kru Penyalin Cahaya masih belum membuka jelas nama dan kasusnya di publik.
Desakan Cabut Piala Citra yang Diraih HPS
Kini muncul desakan dari netizen untuk mencabut penghargaan Piala Citra yang diraih HPS.
"Perkara kru Penyalin Cahaya tersangkut kasus kekerasan seksual, oke kita respek langkah damage controlnya. Tapi isu orang ini predatory sudah berkeliaran sejak 2019. Kalau team anggap isu kekerasan seksual penting dan dekat kenapa orang ini berada di posisi sentral dari awal?" cuit @clone***.
"Terduga pelaku pelecehan seksual: H. Orang ini sempat dapat penghargaan di Piala Citra 2021, dan naik ke atas panggung. The irony," cuit @dew***.
Advertisement