Isu Mistis, DPRD Nilai Ambruknya Proyek Pasar Baru Karena Lalai
Kasus ambruknya lantai atas proyek Pasar Baru, Kota Probolinggo, Jawa Timur, saat pengecoran akhirnya sampai juga di gedung DPRD setempat.
Komisi III DPRD Probolinggo menilai, ada kelalaian dan lemahnya koordinasi di antara kontraktor, konsultan perencana, konsultan pengawas, dan Dinas PUPR.
Hal itu terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar di ruang Komisi III DPRD, Senin 25 November 2019.
RDP yang dipimpin Ketua Komisi III DPRD, Agus Riyanto dihadiri di antaranya, perwakilan kontraktor, konsultan perencana, konsultan pengawas, dan Dinas PUPR.
Wakil Direktur PT Trisna Karya, HA Hasyim S. mengawali pembicaraan dengan meminta maaf. “Saya mewakili Dirut PT Trisna Karya memohon maaf atas kejadian ini. Kami bertanggung jawab menyelesaikan proyek sesuai dengan jadwal,” katanya.
Hal senada diungkapkan Agus R. dari PT Asta Kencana Arsimetama. “Saya sebagai manager konstruksi mohon maaf atas kelalaian ini,” katanya.
Kepala Dinas PUPR, Amin Fredy membeberkan kronologis ambruknya lantai atas proyek Pasar Baru, Kamis 21 November sore. Kejadiannya tersebut berlangsung saat mortar atau bubur beton dituangkan di lantai dua.
“Tumpuannya menggunakan balok kayu, seharusnya besi. Karena tidak kuat menahan mortar beton akhir ambruk,” ujarnya.
Amin menilai, ada miskomunikasi di antara para pekerja sehingga mortar beton yang seharusnya langsung diratakan tetapi justru menumpuk di satu titik.
“Seharusnya menggunakan alat komunikasi HT tetapi yang dipakai sempritan sehingga kalah dengan suara mesin dan teriakan-teriakan pekerja,” tambahnya.
Soal kronologis ambruknya lantai dua saat pengecoran juga dibenarkan Hasyim. Sebenarnya balok penahan sudah kuat menahan beban, hanya saja karena mortar beton menumpuk di satu titik ditambah beban 15-20 pekerja di atasnya maka lantai atas ambruk.
“Seharusnya saat ada bunyi sempritan pasokan mortar beton dihentikan, tidak menumpuk di satu tempat, ditambah beban 15-20 pekerja sekitar 1,5 ton,” kata Hasyim. Hal itu diperparah jarak mobil molen yang relatif jauh dari lokasi pengecoran.
Faktor Supranatural
Suasana RDP sempat dipenuhi gelak tawa saat Bambang Edy dari PT Trisna Karya memaparkan faktor supranatural yang melatarbelakangi ambruknya proyek lantai atas Pasar Baru. “Ada pekerja yang sempat menyaksikan bayangan berkelebat dan hilang di kegelapan, sempat divideokan,” ujarnya.
Masih versi Bambang, ada jejak langkah yang sempat difoto oleh seorang pekerja bangunan. “Bahkan ada teman saya, pernah didatangi nenek tua yang minta pijat,” katanya.
Mendengar cerita supranatural itu, Ketua Komisi III DPRD, Agus Riyanto langsung berseri. “Stop, stop jangan cerita supranatural, yang teknis saja yang diceritakan. Nanti selesai RDP cerita ke saya sepuasnya gak apa-apa, biar saya temui itu makhluk astralnya,” kata politisi PDIP itu.
Advertisement