Isu Konflik dengan Puan, Ganjar: Saya Hormati Komandan Tempur
Beberapa waktu yang lalu, perseteruan antara Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mencuat di media massa maupun sosial. Ganjar Pranowo akhirnya buka suara terkait hal itu. Ia mengatakan tak pernah berkonflik dengan Puan Maharani. Hubungan Ganjar Pranowo dengan putri Ketua Umum PDI Perjuangan itu pun baik-baik saja sampai saat ini.
Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo kepada wartawan usai mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD Jateng, Jumat 28 Mei 2021. Ganjar Pranowo menegaskan, apa yang ramai diperbincangkan di media sosial akhir-akhir ini antara dirinya dengan Puan Maharani membuatnya tidak nyaman.
"Jadi begini teman-teman, saya mengikuti apa yang ada di medsos. Sungguh-sungguh itu tidak enak. Sungguh-sungguh saya tidak enak. Saya selalu hormat sama mbak Puan, sangat-sangat hormat," kata Ganjar Pranowo.
Puan Maharani, lanjut Ganjar Pranowo adalah orang yang sangat berjasa pada dirinya. Ganjar Pranowo masih ingat betul, ketika maju sebagai calon Gubernur Jateng 2013 lalu, elektabilitasnya sangat rendah.
"Mbak Puan adalah komandan tempurnya. Sehingga saya menang. Itu tidak pernah saya lupa," tegasnya.
Ganjar Pranowo juga mengingat bahwa modal saat maju sebagai calon Gubernur Jateng saat itu juga sangat kecil. Dengan bantuan Puan Maharani sebagai komandan tempur dan seluruh kader PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo bisa memenangkan kontestasi.
"Saya tidak punya modal saat itu, itu tidak pernah saya lupa. Mbak Puan dan partai (PDI Perjuangan) saat itu bergerak, sehingga saya menang. Maka saya sangat hormat dengan mbak Puan," ucapnya.
Apa yang ramai di media sosial, lanjut Ganjar Pranowo tidak seperti yang sebenarnya. Sampai saat ini, Ganjar Pranowo mengatakan tidak pernah berkonflik dengan Puan Maharani.
"Sampai hari ini saya tidak pernah berkonflik dengan beliau. Baik-baik saja. Bahkan saat saya sowan (bersilaturahmi) ibu (Megawati Soekarnoputri) untuk halal bihalal, mbak Puan juga ada di sana dan kami sempat bercanda. Jadi kalau di medsos seperti itu, saya sungguh-sungguh kaget. Saya ini orang Jawa dan kader yang selalu diajari mendhem jero, mikul duwur. Itu aja," tutupnya.
Advertisement