Isu Jalan Joko Widodo di Abu Dhabi Tukar Lahan, Ini Faktanya
Nama Presiden Joko Widodo diabadikan menjadi nama jalan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Peresmian President Joko Widodo Street dipimpin oleh Putra Mahkota UEA, Chairman Abu Dhabi Executive Office Sheikh Khalid bin Mohammed bin Zayed Al Nahyan, pada Senin 19 Oktober 2020 pukul 16.45 waktu setempat.
Jalan Presiden Joko Widodo yang diresmikan itu berada di salah satu ruas jalan utama, yang membelah ADNEC (Abu Dhabi National Exhibition Center) dengan Embassy Area, kawasan yang ditempati sejumlah kantor perwakilan diplomatik.
Usai peresmian jalan tersebut, muncul isu bahwa ada tukar lahan antara pemerintah UEA dan Indonesia. Narasinya, satu ruas jalan Presiden Joko Widodo ditukar dengan 256.000 hektar lahan di Kalimantan Timur. Terlebih, Putra Mahkota UEA ditujuk Jokowi menjadi ketua dewan pengarah ibu kota baru di Kalimantan Timur.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Abu Dhabi menjawab isu tukar lahan tersebut, pada Sabtu 24 Oktober 2020. Melalui akun Twitter resmi, KBRI menegaskan jika opini tersebut menyesatkan. Peresmian nama jalan dan masjid Jokowi di Abu Dhabi merupakan murni pengakuan dari pemerintah setempat. Selain itu, UEA sendiri merupakan salah satu rekan bilateral Indonesia.
"Opini tersebut tidak berdasar dan menyesatkan. Peresmian nama jalan dan masjid Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi murni refleksi pengakuan Pemerintah UEA terhadap peran Presiden Joko Widodo dalam memajukan hubungan bilateral RI-UEA selama ini. Mohon untuk tidak ikut menyebar hoaks," tulis KBRI.
Publik diimbau agar tidak mudah terpancing dengan hoaks-hoaks yang berkembang di media sosial. KBRI juga mengimbau agar tidak ada pihak yang menyebar berita tanpa ada objektivitas yang jelas.
"KBRI mengimbau semua pihak agar tidak sembarang mengambil kesimpulan, apalagi membuat hoaks berdasarkan cocoklogi yang serampangan," ujar KBRI. "Kita harus objektif menilai sesuatu. Silakan riset dan banyak baca tentang kemajuan & capaian kerja sama bilateral RI-UEA dalam beberapa tahun terakhir," demikian keterangannya.