Isu e-KTP Ganda Muncul Lagi Jelang Pilpres 2019
Ribuan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) ditemukan di sebuah kebun bambu di Cikande, Kabupaten Serang, Banten, Selasa 11 September 2018 lalu. Hal ini memicu isu e-KTP ganda kembali viral di media sosial.
Baru-baru ini muncul lagi video berisi tiga kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) atas nama Mada, Sukarno dan Saidi.
Mungkin Anda tak asing dengan tiga nama pemilik e-KTP dengan foto pemiliknya yang sama, yakni seorang lelaki tua berkepala plontos mengenakan baju hitam. Isu e-KTP ganda ini pernah muncul jelang Pilkada DKI Jakarta lalu.
Kali ini, beredar video di grup Whatsappa berisi tutorial (cara) cek NIK e-KTP. Si pembuat video memperlihatkan caranya lewat aplikasi di Playstore yakni, Cek KTP & ID online.
Saat dimasukkan tiga NIK berbeda milik Mada, Saidi dan Sukarno, data yang muncul dalam aplikasi tersebut sesuai dengan data yang tertera di KTP fisik lengkap dengan fotonya, yakni pria tua berkepala plontos mengenakan baju hitam.
Atas kesesuaian data yang didapat, kemudian si pembuat video menyebutkan telah terjadi penggandaan e-KTP.
Berdasarkan penelusuran ngopibareng.id, Kamis 13 September 2018, tiga e-KTP dengan tiga NIK berbeda di mesin pencarian aplikasi yang sama, Cek KTP & ID online, hanya muncul keterangan provinsi/kota/kabupaten, kecamatan, jenis kelamin, usia dan tanggal lahir. Sedangkan nama dan foto pemilik e-KTP tidak muncul di layar Hp.
Sehingga tidak diketahui pasti apakah pemilik e-KTP tersebut adalah orang yang sama.
Melalui akun resmi Twitter-nya, @Kemendagri menegaskan tidak pernah membuat aplikasi cek NIK.
Menurut Mendagri Tjahjo Kumolo, foto dan video e-KTP yang beredar di media sosial merupakan modus yang berulang.
"Berdasarkan hasil pelacakan Tim Monitoring Dirjen DukCapil, ketiga foto ini #palsu karena menggunakan data orang lain," tulis Tjahjo di akun Twitter pribadinya, @tjahjo_kumolo. (yas)
Advertisement