Istri Salehah, Raih Ridha Allah, Paling Sedikit Kebutuhan Hidup
Setiap kali kita menyaksikan televisi, betapa hidup glamour menjadi pemandangan setiap hari. Hidup berlebih-lebih menjadi gaya setiap selebriti dan sosialita.
Adakah demikian tuntunan yang diajarkan Islam? Penjelasan Ustaz Keman Almaarif berikut semoga menjadi penuntun kita sehari-hari.
Seorang istri yang salehah (shalihah) adalah istri yang qana'ah dan ridha terhadap pemberian suami baik sedikit atau banyak.
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda :
أعظم النساء بركة أيسرهنّ مؤنة
“Perempuan yang paling besar barakahnya adalah perempuan yang paling sedikit kebutuhan hidupnya.''
إنّ الله لا ينظر الى امرأة لا تشكر زوجه
“Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada seorang wanita yang tidak dapat berterima kasih kepada suaminya. ''
Hanya Mencari yang Halal
Dahulu termasuk adab para perempuan salaf, jika seorang suami keluar dari rumahnya untuk bekerja maka istri atau anak perempuannya berkata kepadanya :
اياك وكسب الحرام، فإنا نصبر على الجوع ولا نصبر على النار
“Hati-hati kamu dari mencari penghasilan yang haram, sesungguhnya kami dapat bersabar menghadapi kelaparan. Namun kami tidak dapat bersabar menghadapi siksa api neraka.''
Sibukkanlah Melakukan Perbaikan Diri
Ada kalanya seseorang selalu mencari kesalahan orang lain. Selain mencari keburukan orang lain. Tapi, justru itulah yang harus dihindari bagi setiap mukmin.
Imam al-Ghazali berpesan :
Jadilah kamu salah satu di antara dua orang berikut :
1. Menjadi orang yang sibuk memperbaiki diri sendiri.
2. Menjadi orang yang sibuk memperbaiki orang lain, setelah memperbaiki diri sendiri.
"Jangan sampai kamu sibuk memperbaiki orang lain, sebelum memperbaiki dirimu sendiri.
Kalau kamu bisa sibuk memperbaiki diri sendiri, maka jangan disibukkan kecuali dengan ilmu yang wajib kamu pelajari sesuai kondisimu dan juga segala hal yang terkait dengan amal dhohirmu seperti belajar sholat, bersuci dan puasa.
Dan yang paling penting yang sering dilupakan orang adalah belajar ilmu tentang sifat-sifat hati, apa yang terpuji dan apa yang tercela. "
Demikian pesan Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin karya Imam al-Ghazali, 1 / 39.
"Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, selalu berakhlak baik, selalu berbuat baik, selalu bertambah baik. Amin....!!!"
Demikian pesan pagi Ustaz Keman Almaarif.