Istri Nelayan Sukolilo yang Tewas Ungkap Suaminya Sempat Cekcok
Kematian pencari kepiting asal Medokan Semampir, Surabaya di sebuah tambak di Sukolilo, Surabaya, M. Hudoyo (45), meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarganya.
Ngopibareng.id berhasil menemui istri mendiang Hudoyo, Nurul Faridah (35), di rumah duka, Jalan Medokan Semampir Blok C, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya.
Nurul, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa sang suami melakukan pekerjaannya sebagai nelayan kepiting pada malam hari. Saat siang hari, almarhum ikut menjadi buruh tani bersama temannya di sebuah sawah.
"Kalau malam hari suami nyari kepiting, saat siang bantu temannya di sawah dekat rumah, di sekitar perumahan Angkatan Laut Semolowaru," ucapnya, 21 Maret 2024.
Dirinya juga bercerita, penyebab kematian suaminya kemungkinan besar karena pertengkaran yang terjadi antara sang suami dengan sesama nelayan, yang mencari kepiting juga di kawasan Sukolilo.
"Beberapa minggu lalu, bapak sempat cerita, kalau dia habis bertengkar sama anak Keputih, sesama pencari kepiting. Lalu saya tanya, kenapa bertengkar, 'kan sama-sama cari uang?'" tuturnya.
Nurul menirukan suaminya, menceritakan bahwa nelayan kepiting asal Keputih ini keras kepala dan tidak menghiraukan perkataannya untuk mencari kepiting di lahan lainnya.
"Dia udah dibilang dikasih tahu ngeyel. Satu lahan kalau udah ada yang masuk, yang lain tidak boleh masuk lagi, udah lama begitu perjanjian sesama nelayan. Dia tetap nggak ndengerin, terus berantem," terangnya.
Ibu dua orang anak ini juga menjelaskan sifat mendiang suaminya saat di rumah cenderung pendiam dan tertutup. Almarhum juga jarang keluar rumah, selain mencari nafkah.
"Dia itu orangnya pendiam, jarang cangkruk. Saat di rumah pun orangnya tertutup, mungkin kemarin karena sudah mumet makanya mau bercerita," tuturnya.
Untuk saat ini, dirinya hanya berharap kepada pihak kepolisian untuk segera menemukan dan menangkap para pelaku yang bertindak keji kepada almarhum suaminya.
"Saya sudah dipanggil oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan. Mudah-mudahan pelakunya tertangkap dan dikasih hukuman yang setimpal," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, M. Hudoyo, warga Medokan Semampir ditemukan meninggal dunia bersimbah darah di area tambak kawasan Jalan Raya Sukolilo Kasih, Nomor 1/19 pada Selasa, 19 Maret 2024 sekitar pukul 01.30 WIB dini hari WIB.
Korban sendiri telah dimakamkan pada Selasa, 19 Maret 2024, sekitar pukul 21.30 WIB di TPU Sukolilo.
Korban ditemukan dalam keadaan mengenaskan, dengan pemeriksaan awal terdapat luka sayatan di area punggung, tangan kanan, dada sebelah kiri, dan perut.