Istri MSAT Sebut Pelakor, Kuasa Hukum Korban: Tuduhan Menyakitkan
Erlian Rinda alias Durrotun Mahsunnah adalah istri terdakwa kasus pencabulan santriwati di Jombang, yakni Moch Subchi Azal Tsani (MSAT). Sebagai sesama perempuan, Sunnah malah menyebut korban merupakan pelakor alias perebut laki orang.
Sunnah mengatakan, selama ini korban telah bekerja sama dengan pihak yang disebut sebagai ‘gerombolan’. Kelompok itu dituding tak senang jika MSAT mengasuh Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Jombang.
"Sebagai pelakor yang gagal mendekati suami saya, terus dia itu bekerja sama dengan gerombolan fitnah itu, untuk membawa kasus ini ke ranah hukum," kata Sunnah di Surabaya, Sabtu, 13 Agustus 2022.
Menurut Sunnah, korban terlebih dahulu menyukai dan akhirnya berusaha mendekati suaminya. Ia bisa membuktikan ucapannya dengan beberapa pesan singkat serta foto yang dikirim korban ke MSAT.
"Sebetulnya, dia yang senang dengan suami saya, dia yang berusaha mendekati suami saya, dengan cerita, merayu lewat chatting, memanggil sayang, berkirim foto selfie. Karena saya melihat sendiri chatting itu," ungkapnya.
Dengan demikian, Sunnah yakin jika suaminya tersebut tidak melakukan pemerkosaan seperti yang ada dalam dakwaan. Bahkan, ia menyebut bahwa terdakwa merupakan korban fitnah.
"Atas dasar, fakta-fakta itu, saya yakin tidak pernah terjadi pemerkosaan yang dituduhkan dalam dakwaan," ucapnya.
Selain itu, Sunnah pun meminta agar korban memberikan kesaksian sebenar-benarnya selama persidangan. Sebab, ia masih berpegang teguh bahwa suaminya tidak bersalah.
"Dan pada kesempatan ini, saya menyampaikan pada saksi, menyampaikan pesan, kepada saksi korban yang mengaku menjadi korban untuk jujur bicara yang sebenarnya," jelasnya.
Pelakor Tuduhan Menyakitkan bagi Korban
Sementara itu, kuasa hukum korban, Jauhar Kurniawan menyayangkan pernyataan istri MSAT tersebut. Menurut dia, hal itu merupakan tuduhan yang menyakitkan bagi kliennya.
"Hal yang disampaikan istri Bechi (MSAT) tersebut sangat disayangkan dan merupakan tuduhan yang menyakitkan bagi korban, yang saat ini sedang berjuang mencari keadilan bagi dirinya," kata Jauhar.
Jauhar mengungkapkan, seharusnya istri terdakwa dapat merasakan penderitaan korban yang selama ini berjuang mendapatkan keadilan. Sebab, ia dan korban sama-sama perempuan.
"Seharusnya sebagai sesama wanita bisa merasakan bagaimana lelahnya para korban ini, yang selama bertahun-tahun menuntut keadilan terhadap apa yang dialami oleh dirinya," jelasnya.
Seperti diketahui, Sunnah baru muncul setelah suaminya menjalani sidang pencabulan santriwati. Ia mengaku baru melahirkan anak keempatnya 1,5 bulan lalu. Selama ini, ia diam karena ingin menjaga bayi yang masih ada di dalam kandungannya.
Advertisement