Istri Menko PMK Meraih Doktor UMJ dengan Predikat Cum Laude
Kegiatan Suryan Widati, istri Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan ( Menko PMK), Muhadjir Effedy, boleh dibilang tak pernah sepi, ada saja. Apalagi ia juga menjadi salah seorang pengurus OASE Kabinet Indonesia Maju, yakni organisasi forum komunikasi istri anggota kabinet yang diinisiasi oleh Ibu Negara, Iriana Joko Widodo.
Ditambah lagi dengan kesibukannya sebagai dosen dan aktivis organisasi perempuan Muhammadiyah, Aisiyah. Juga kesibukannya dalam mendampingi suami serta keterlibatannya di berbagai organisasi
tidak menjadi halangan bagi ibu tiga anak tersebut mewujudkan mimpinya menjadi doktor. Bahkan ia masih bercita cita imgin menjadi seorang guru besar seperti suaminya Prof DR Muhadjir Effendy.
Dalam sidang terbuka promovenda Suryan Widati, meraih gelar doktor manajemen pendidikan islam, dari Universitas Muhammadiyah Jakarta ( UMJ). Gelar akademis itu diperoleh setelah mengikuti kuliah program doktor selama 3,5 tahun.
Rektor Universtas Muhammadiyah Jakarta ,( UMJ ) Prof Mamun Murod mengatakan sejak Senin 29 April 2024 UMJ mengizinkan Suryan Widati menambah Doktor di depan namanya.
Disertasi berjudul 'Manajemen Aset Pendidikan Islam Dalam Perspektif Kepemimpinan Berkelanjutan (Studi Fenomenologi pada Yayasan AlQuran Lima Benua), yang disampaikan dalam sidang terbuka promovenda di auditorium Fakultas Kedokteran Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta ( UMJ) dinyatakan lulus dengan predikat Cum Laude, IP 3, 98.
"Ibu Suryan Widati mulai sekarang boleh mencantumkan gelar Doktor di depan namanya, menjadi Dr Suryan Widati, karena sudah lulus," kata Rektor UMJ Prof Mamun Murod sebagai ketua tim penguji.
Pernyataan rektor ini disambut dengan tepuk tangan para undagan yang memenuhi Auditorium Fakultas Kedokteran Masyarakat UMJ.
Saat berhadapan dengan tim penguji yang diketuai Rektor UMJ Prof Mamun Murod dan promotor Prof Masyitoh, terlihat Suryan Widati beberapa kali menoleh ke arah suaminya Muhadjir Effendy yang duduk bersama para undangan.
Sang suami yang hadir bersama ketiga putranya menyambut tatapan doktor baru itu dengan bangga.
Ditemui usai mempertahankan disertasinya di depan tim penguji yang diketua Rektor UMJ Mamun Murod, Suryan menjelaskan dia harus memanfaatkan sisa waktunys semaksimalkan untuk menggapai mimpinya menjadi doktor. Meskipun ada yang meragukan ia menjawabnya dengan kalimat pendek:"Insyaallah saya bisa". Ternyata kalimat itu telah dibuktikan. Ia tercatat doktor UMJ ke-61. "Alhamdulillah," ujar Dr Suryan Widati.
Dengan bekal disertasi yang telah teruji dan pengalamanya ia ingin mengabdikan diri pada masyarakat di bidang sosial dan pendidikan Muhammadiyah, yang telah memberinya jalan dan ruang.
Sebelum menyelesaikan kuliah program doktor di UMJ Suryan Widati sudah mengawalinya di Universitas Brawijaya Malang. Karena kesibukannya terkonsentrasi di Jakarta ia akhirnya memutuskan pindah ke UMJ.
Sementara Muhadjir Effendi mengatakan, sebagai suami ia selalu mensuport, cita cita istrinya untuk membuktikan bahwa ruang gerak perempuan atau istri itu luas, tidak sebatas kasur, dapur dan sumur.
Sidang terbuka promovenda Suryan Widati, diakhiri dengan pemberian ucapan selamat yang diawali Rektor UMJ, promotor dan penguji yang lain, diikuti Menko PMK keluarga dan para undangan. Dr Suryan Widati kini tinggal menunggu wisuda.
Advertisement