Istri harus Melayani Suami Walau di Atas Punggung Unta
Ketaatan seorang istri pada Suami adalah mutlak. Meski begitu Nabi Muhammad Shallallshu alaihi wasallam (Saw):
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِى أَوْفَى قَالَ َقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِى نَفْسِ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لاَ تُؤَدِّى الْمَرْأَةُ حَقَّ رَبِّهَا حَتَّى تُؤَدِّىَ حَقَّ زَوْجِهَا وَلَوْ سَأَلَهَا نَفْسَهَا وَهِىَ عَلَى قَتَبٍ لَمْ تَمْنَعْهُ
Dari Abdullah bin Aufa berkata, Rasulullah SAW. bersabda :
"Demi Allah, yang jiwa Muhammad berada dalam kekuasan-Nya, seorang wanita tidak akan bisa menunaikan hak Tuhannya sebelum ia menunaikan hak suaminya. Andaikan suami meminta dirinya padahal ia sedang berada di atas punggung unta, maka ia (isteri) tetap tidak boleh menolak." (H. R. Ibnu Majah no. 1926, Ibnu Hibban no. 4171 dan lainnya )
Semoga kita dan seluruh keluarga kita menjadi keluarga bahagia, sakinah, mawaddah, warahmah, selamat di dunia selamat di akhirat. Aamiin....!!!
Demikian tausiyah pagi bersama Ust Keman Almaarif. Semoga bermanfaat.