Istri Gus Ipul : Ibu harus Selalu Pantau Perkembangan Anak
Surabaya : Ketua Umum Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) yang juga istri Wagub Jatim, Fatma Saifullah Yusuf mengajak para ibu di Jatim semakin memperhatikan perilaku anak.
Ajakan itu disampaikan seiring makin meningkatnya kenakalan remaja dan beredarnya narkotika dan obat terlarang (narkoba) secara bebas di tengah masyarakat.
"Saya selaku Ketua Umum BKOW Jawa Timur dan juga sebagai seorang ibu, tentu merasa sangat prihatin dengan kondisi saat ini. Saya mengimbau para ibu untuk memberi perhatian lebih pada anak-anak, sebab ibu adalah fondasi atau madrasah pertama dari anak-anak," katanya di sela seminar yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jatim bekerjasama dengan BKOW Jatim di Aula Pondok Sabilul Rosyidin, Minggu 24 September 2017.
Menurut dia, penciptaan keluarga yang harmonis merupakan hal yang penting. Termasuk menciptakan suasana penuh kasih sayang di antara keluarga menjadi hal serius dalam membentengi keluarga dari hal-hal negatif.
Di samping itu, kedekatan dengan keluarga utamanya anak-anak merupakan sarana yang tepat untuk menanamkan hal-hal positif. Keluarga khususnya ibu seharusnya ada di saat anak-anak membutuhkan, memberikan kasih sayang, perhatian, sentuhan dan senentiasa memiliki waktu yang berkualitas untuk bercengkrama dan berkomunikasi dalam keluarga.
Dia menambahkan, melihat kondisi saat ini hendaknya sekolah-sekolah tidak memberikan kesempatan anak untuk jajan di luar, tetapi menyediakan kantin di dalam sekolah.
Selain itu, dirinya berharap agar seluruh sekolah di Jatim memberikan pengetahuan pada anak-anak tentang maraknya perkembangan obat terlarang yang sudah menjalar ke dalam bentuk makanan dan minuman.
"Saat ini sudah marak narkoba berupa permen, atau apapun yang membuat anak-anak tertarik karena bentuknya berwarna-warni dan rasanya enak, maka dari itu anak-anak harus diberi tahu apa bahayanya secara gamblang agar lebih berhati-hati, karena harganya murah," tuturnya.
BKOW Jatim dalam waktu dekat berencana akan mengadakan kegiatan di beberapa sekolah. Pihaknya akan melakukan komunikasi kembali dengan Bakesbangpol Jatim agar dapat menggelar kegiatan dengan mengundang para pelajar di tingkat SMP, karena pelajar SMP sudah mulai rawan dan labil.
"Meski belum menjurus pada action, tetapi keinginan ini sudah kita rancang, dan dalam waktu dekat akan segera ditindaklanjuti. Kami ingin sekali bisa turun ke sekolah lewat kegiatan semacam ini dan memberikan informasi secara gamblang. Seperti apa saja bentuknya, apa bahayanya dan seterusnya, bahkan kalau perlu dipersiapkan dalam bentuk visual agar dapat dipahami oleh mereka. Setidaknya akan kita lakukan di Surabaya dulu," jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan, berdasarkan informasi yang ada pengguna narkoba di Jatim menduduki peringkat kedua di Indonesia setelah DKI Jakarta. Diperkirakan, di Jatim terdapat 800 ribu hingga 900 ribu pengguna narkoba aktif.
Bahkan, baru-baru ini polisi telah mengamankan 1,2 juta, Pil PCC (paracetamol, caffeine, carisoprodol) dari perumahan Wisma Permai Surabaya, yang akan dipasarkan di luar Pulau Jawa.
Ketua DPW LDII Jatim HM Amien Adhy mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan, dan pada kesempatan itu menggandeng BKOW Jatim.
Selain itu, diharapkan melalui kegiatan tersebut LDII bisa ikut aktif menyosialisasikan bahaya narkoba. "Seluruh pengurus LDII baik lewat DPW maupun DPC turut aktif mengkampanyekan bahaya narkoba, agar jangan sampai generasi muda LDII ada yang ikut terlibat atau bahkan menggunakan," pungkasnya. (wah)