Istiqlal Akan Gelar Salat Tarawih tapi Dibatasi 2000 Jemaah
Masjid Istiqlal Jakarta, akan menggelar salat tarawih selama bulan suci Ramadan 1442 H. Ini untuk pertama kalinya Masjid kebanggan umat Islam di Indonesia ini dibuka untuk umum setelah dua kali Ramadhan absen karena direnovasi dan pandemi Covid-19.
Keputusan menggelar salat tarawih ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mengizinkan warga salat tarawih berjemaah di masjid. Meski demikian, jumlah jemaah yang salat tarawih di Masjid Istiqlal akan dibatasi sekitar 2000 orang.
Imam Besar Masjid Istqlal Nasaruddin Umar mengatakan pembatasan jamaah tersebut untuk menghindari kerumunan. Istiqlal tak mengikuti aturan yang membatasi pengunjung maksimal 50 persen dari kapasitas rumah ibadah.
Kalau mengikuti aturan itu, jemaah akan membeludak dan sulit untuk memastikan penerapan protokol kesehatan. Mengingat kapasitas masjid terbesar di Asia Tenggara sekitar 200 ribu jemaah.
"Dengan mempertimbangkan keselamatan jemaah, salat tarawih di Istiqlal kami batasi," kata Imam Besar Masjid Istqlal Nasaruddin Umar saat dihubungi Ngopibareng.id Jumat 9 April 2021.
Syarat untuk salat Tarawih di Masjid Istiqlal harus mengikuti protokol kesehatan. Sebelum masuk masjid lebih dulu mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, memakai masker dan menjaga jarak sesuai dengan shaf yang telah ditentukan.
"Pengelola Masjid Istiqlal masih terus membahas soal teknis pembukaan masjid di tengah pandemi Covid-19," kata guru besar kelahiran Bone Sulawesi Selatan.
Ia menyampaikan kalau syarat dari Gubernur DKI Anies Baswedan sebetulnya tidak terlalu ketat seperti yang lalu. Tapi tetap mempertahankan protokol kesehatan.
Biro protokol dan Humas Masjid Istiqlal Abu Huroirah mengatakan jemaah banyak yang menanyakan Istiqlal kapan dibuka kembali, mengingat sudah hampir dua tahun ditutup.
"Pertanyaan jemaah itu wajar sebagai kerinduannya pada Masjid Istiqlal," kata Abu.
Masjid Istiqlal Jakarta yang menjadi kebanggan umat Islam di Indonesia, wajahnya sekarang berbeda setelah direnovasi secara besar-besaran. Dari landscape, penataan ruang, pencahayaan hingga interior dalam Masjid, mengundang decak kagum siapa saja yang melihatnya.
Meskipun renovasi Masjid Istiqlal yang menghabiskan dana sekitar Rp511miliar sudah diresmikan Presiden Jokowi Januari 2021, untuk sementara belum dibuka untuk umum. Baik untuk sholat lima waktu maupun untuk sholat Jumat. Larangan ini terkait dengan pandemi Covid-19 dan diberlakukannya Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB).
Kepala Protokol dan Humas Masjid Istiqlal, Abu Huroirah mengatakan, secara fisik renovasi besar Masjid Istiqlal sudah rampung dan sudah diresmikan oleh Presiden. Sehubungan dengan diperpanjangnya PSBB se-Jawa dan Bali, Istiqlal belum dibuka untuk umum.
"Hampir setiap hari ada yang menanyakan kapan Masjid Idtiqlal dibuka kembali untuk umum, renovasinya kan sudah selesai," kata Abu Huroirah kepada Ngopibareng.id Jumat 9 April 2021.
Dengan diizinkannya salat tarawih di Masjid Istiqlal selama bulan puasa Ramadhan 1442, diharapkan dapat mengobati kerinduan tersebut.
Abu menuturkan, salat tarawih di Masjid Istiqlal akan menggunakan dua pilihan yaitu 11 rakaat dan 23 rakaat. Yang 11 rakaat berhenti pada rakaat ke delapan dengan empat salam ditambah salat witir. Sedangkan 23 rakaat, tinggal melanjutkan sampai rakaat 20 dengan 10 salam ditambah witir.
"Tarawih di Masjid Istiqlal dengan 11 dan 23 rakaat sebagai wujud toleransi dan kebersamaan dalam perbedaan, karena 11 maupun 23 rakaat ada dasar hukumnya, tinggal mau ikut yang 11 apa yang 23 rakaat, kata Abu Huroiroh.
Abu memahami banyak yang merindukan Istiqlal dibuka kembali. Sementara ini masyarakat diperbolehkan masuk sampai sebatas halaman masjid tidak boleh sampai ke dalam masjid. Warga hanya boleh melihat landscape di areal masjid yang cukup menarik. Ada taman dan pemandangan di tepi sungai yang sebelumnya kurang terurus.
Tapi yang perlu diperhatikan oleh masyarakat yang akan masuk ke halaman Masjid Istiqlal, sesampainya di jembatan setelah melewati gerbang utama, depan Gereja Katedral, alas kaki, sepatu sandal harus dicopot. Karena sudah memasuki areal yang disucikan. Dan di kawasan ini tidak ada lagi tempat parkir bus wisata, seperti dulu.
Menurut Abu Huroirah Masjid Istiqlal adalah masjid terbesar di Asia Tenggara. Masjid ini juga simbol toleransi antar umat bergama karena lokasinya yang berseberangan dengan Gereja Katedral.
Advertisement