Istiqamah Usaha dan Tawakal Hanya pada Allah, Ini Jelasnya
Kita harus punya sifat optimis dengan selalu bertawakal (menyandarkan hati pada Allah) dan tetap berusaha untuk menggapai impian yang kita cita-citakan. Ingatlah bahwa siapa saja yang bertaqwa dan bertawakal kepada Allah Ta'ala dengan sebenar-benarnya, maka pasti Allah Ta'ala akan memberikan ia jalan keluar dan akan memberikan ia selalu kecukupan.
Allah Ta'ala berfirman :
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا ( 2 ) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“ Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan ) nya."
( Q. S. Ath Tholaq : 2 - 3 )
Perlu diperhatikan bahwa impian bukan sekedar angan-angan yang tidak ada realisasinya. Jika impian ingin dicapai, tentu harus ada usaha semaksimal mungkin.
Cobalah kita saksikan contoh gampangnya adalah seekor burung ketika ia ingin menggapai impiannya untuk memperoleh makanan di hari itu, dia pun pergi ke luar sarangnya untuk mencari hajat yang ia butuhkan. Ketika pulang pun ia dalam keadaan kenyang.
Inilah yang diisyaratkan dalam sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصاً وَتَرُوحُ بِطَاناً
“ Seandainya kalian betul-betul bertawakal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.
( H. R. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban dari Umar bin Al Khattab ; derajat hasan)
Lihatlah bagaimana seekor burung saja mewujudkan impiannya dengan mencari rezeki, dengan berusaha semaksimal mungkin. Apalagi kita selaku manusia yang di beri anugerah akal pikiran oleh Allah?
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa dan bertawakal kepada Allah, selalu mendapat hidayah dan ridha dari Allah.
Aamiin......!!!
Semoga Bermanfaat. Wallahu a'lam.
Do’a Imam Ali Zaenal Abidin setiap hari di bulan Sya’ban
“Do’a Syajarotun Nubuwwah/Pohon Kenabian”
Do’a ini dianjurkan dibaca di bulan Sya’ban setiap matahari tergelincir, juga dianjurkan dibaca di malam Nishfu Sya’ban.
بِسْمِ الله الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، شَجَرَةِ النُّبُوَّةِ، وَمَوْضِعِ الرِّسالَةِ، وَمُخْتَلَفِ المَلائِكَةِ، وَمَعْدِنِ العِلْمِ، وَأَهْلِ بَيْتِ الوَحْيِ،
Bismillahirrohmaanitrohiim
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa âli Muhammad syajaratin nubuwwah, wa mawdhi’ir risâlah, wa mukhtalifil malâikah, wa ma’dinil ‘ilmi, wa ahli baytil wahyi.
Dengan Asma Allah yang maha pengasih maha penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya pohon kenabian, pengemban risalah, tempat silih-berganti turunnya para malaikat, khazanah ilmu, keluarga tempat turunnya wahyu.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، الفُلْكِ الجارِيَةِ فِي اللُّجَجِ الغامِرَةِ، يَأْمَنُ مَنْ رَكِبَها، وَيَغْرَقُ مَنْ تَرَكَها، المُتَقَدِّمُ لَهُمْ مارِقٌ، وَالمُتَأَخِرُ عَنْهُمْ زاهِقٌ، وَاللازِمُ لَهُمْ لاحِقٌ،
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa âli Muhammad al-fulkil jâriyah fil lujajil ghâmirah, ya’manu man rakibaha, wa yaghraqu man tarakaha, al-mutaqaddimu lahum mâriq, wal-mutaakhkhiru ‘anhum zâhiq, wal-lâzimu lhum lâhiq.
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad bahtera yang mengarungi gelombang samudera yang bergemuruh, selamatlah orang yang menaikinya dan tenggelamlah orang yang meninggalkannya, tersesatlah orang yang mendahului mereka, binasalah orang yang tertinggal dari mereka dan beruntunglah orang yang mengikuti mereka.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، الكَهْفِ الحَصِينِ، وَغِياثِ المُضْطَرِّ المُسْتَكِينِ، وَمَلْجَأِ الهارِبِينَ وَعِصْمَةِ المُعْتَصِمينَ،
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa âli Muhammad al-kahfil hashîn, wa ghiyâtsil mudhtharril mustakîn, wa maljail hâribîn, wa ‘ishmatil mu’tshimîn.
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad benteng yang kokoh, penolong orang-orang yang menderita dan kesulitan, pelindung mereka yang ketakutan, dan penjaga mereka yang mencari perlindungan.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، صَلاةً كَثِيرَةً تَكُونُ لَهُمْ رِضاً، وَلِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ أَداءً وَقَضاءً، بِحَوْلٍ مِنْكَ وَقُوَّةٍ يا رَبَّ العالَمينَ،
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa âli Muhammad shalâtan katsîrah, takûnu lahum ridhâ, wa lihaqqi Muhammadin wa âli Muhammadin adâan wa wa qadhâan, bihawlin minka wa quwwatin yâ Rabbal ‘alamîn.
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad shalawat yang banyak, yang membuat mereka ridha. Karena hak Muhammad dan keluarga Muhammad daku melakukan dan menunaikan, dan dengan daya dan kekuatan dari-Mu ya Rabbal ‘alamin.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، الطَيِّبِينَ الأَبْرارِ الأَخْيارِ، الَّذِينَ أَوْجَبْتَ حُقُوقَهُمْ، وَفَرَضْتَ طاعَتَهُمْ وَوِلايَتَهُمْ،
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa âli Muhammad ath-thayyibînal abrâril akhyâr, alladzî awjabta huqûqahum, wa faradhta thâ’atahum wa wilâyatahum.
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad yang baik dan terpilih, yang Kau tetapkan hak-hak mereka, dan Kau wajibkan ketaatan kepada mereka dan berwilayah kepada mereka.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَاعْمُرْ قَلْبِي بِطاعَتِك،َ وَلا تُخْزِنِي بِمَعْصِيَتِكَ، وَارْزُقْنِي مُوَاسَاةَ مَنْ قَتَّرْتَ عَلَيْهِ مِنْ رِزْقِكَ بِما وَسَّعْتَ عَلَيَّ مِنْ فَضْلِكَ، وَنَشَرْتَ عَلَيَّ مِنْ عَدْلِكَ، وَأَحْيَيْتَنِي تَحْتَ ظِلِّكَ،
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa âli Muhammad, wa’mur qalbî bithâ’atika, wa lâ tukhzinî bima’shiyatika, warzuqnî muwâsâta man qattarta ‘alayhi mir rizqika bimâ wassa’ta ‘alayya min fadhlika, wa nasyarta ‘alayya min ‘adlika, wa ahyaytani tahta zhillika.
Ya Allah, penuhi hatiku dengan ketaatan pada-Mu, jangan hinakan aku dengan kemaksiatan pada-Mu. Anugerahkan padaku rizki yang luas dari karunia-Mu sehingga aku dapat menolong orang sedikitkan rizkinya, dengan rizki yang telah Kau limpahkan padaku, keadilan-Mu yang Kau karuniakan padaku, dan Kau hidupkan daku di bawah naungan-Mu.
وَهذا شَهْرُ نَبِيِّكَ سَيِّدِ رُسُلِكَ، شَعْبانُ الَّذِي حَفَفْتَهُ مِنْكَ بِالرَّحْمَةِ وَالرِّضْوانِ، الَّذِي كانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّىٰ اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ يَدْأَبُ فِي صِيامِهِ وَقِيامِهِ، فِي لَيالِيهِ وَأَيَّامِهِ، بُخُوعاً لَكَ فِي إِكْرامِهِ وَإِعْظامِهِ إِلَىٰ مَحَلِّ حِمامِهِ،
Wa hâdzâ syahru nabiyyika sayyidi rusulika, sya’bânul ladzî hafaftahu minka bir-rahmati war-ridhwân, allâdzî kâna Rasûlullâhi shallallâhu ‘alayhi wa âlihi wa sallam yad-abu fî shiyâmihi wa qiyâmihi fî layâlihi wa ayyâmihi, bukhû’an laka fi ikrâmihi wa i’zhâmihi ilâ mahalli himâmihi.
Ini adalah bulan Nabi-Mu penghulu para rasul. Yaitu bulan Sya’ban, bulan yang Engkau liputi dengan rahmat dan ridha-Mu, bulan Rasulullah saw bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa dan ibadah di saat-saat malamnya dan siangnya karena kerinduan pada-Mu sehingga Kau muliakan dia dan Kau agungkan dia sampai ia kembali ke haribaan-Mu.
اللَّهُمَّ فَأَعِنَّا عَلىٰالاسْتِنانِ بِسُنَّتِهِ فِيهِ، وَنَيْلِ الشَّفاعَةِ لَدَيهِ، اللَّهُمَّ وَاجْعَلْهُ لِي شَفِيعاً مُشَفَّعاً، وَطَرِيقاً إِلَيْكَ مَهْيَعاً،
Allâhumma fa-a’innâ ‘alal istinâni bisunnatihi fîhi, wa naylisy syafâ’ati ladayhi. Allâhumma waj’alhulî syafî’an musyaffa’an, wa tharîqan ilayka mahî’an.
Ya Allah, bantulah kami di dalamnya untuk mengikuti sunnahya dan memperoleh syafaatnya. Ya Allah, jadikan beliau pemberi syafaat bagiku dan diizinkan memberi syafaat bagiku. Jadikan beliau jalan yang terang bagiku untuk menuju-Mu.
وَاجْعَلْنِي لَهُ مُتَّبِعاً، حَتَّىٰ أَلْقاكَ يَوْمَ القِيامَةِ عَنِّي راضِياً، وَعَنْ ذُنُوبِي غاضِياً، قَدْ أَوْجَبْتَ لِي مِنْكَ الرَّحْمَةَ وَالرِّضْوانَ، وَأَنْزَلْتَنِي دارَ القَرارِ وَمَحَلَّ الأَخْيارِ
Waj’alnî lahu muttabi’an hattâ alqâka yawmal qiyâmati ‘annî râdhiyan, wa ‘an dzunûbî ghâdhiyan, qad awjabtalî minkar rahmata war-ridhwân, wa anzaltanî dâral qarâri wa mahallil akhyâr.
Jadikan aku pengikutnya sehingga Engkau ridha padaku di hari kiamat, Engkau ampuni dosa-dosaku dan Engkau wajibkan bagiku rahmat dan ridha-Mu. Tempatkan aku di tempat yang abadi dan kediaman yang pilihan.
(Mafâtihul Jinân, bab2, bulan Sya’ban)